"Ada beberapa orang yang tidak mau melepaskan jabatan. Jadi ini bukan urusan Golkar yang besar, ini hanya urusan beberapa orang," kata Dedi saat menjadi narasumber dalam diskusi "Pasca Setnov 2019: Kontestasi Ketum Golkar & Reposisi Pimpinan DPR" di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/11).
Dedi menyarankan elite Golkar yang berwenang menentukan keputusan segera mengambil langkah-langkah politik yang bertujuan menyelamatkan partai ketimbang berlarut-larut mempertimbangkan beban emosi para elite itu sendiri.
"Karena Golkar bukan milik elite, tapi Golkar adalah milik publik yang seluruhnya tersebar di kampung-kampung dan saya yang mewakili orang kampung itu," tegas pria yang juga menjabat Bupati Purwakarta itu.
Dedi Mulyadi menyebut badai yang tengah menimpa Partai Golkar ini sebagai sebuah peringatan bahwa ada yang salah dalam proses perekrutan kepemimimpinan Golkar selama ini.
Ia malah senang Golkar dilanda kemelut karena bisa menjadi ruang untuk melakukan perbaikan.
"Momentum ini harus dengan tepat dan cepat diambil sebagai momentum untuk menjawab kegundahan publik," demikian Dedi.
[ald]
BERITA TERKAIT: