Dedi Mulyadi: Kasus Novanto Peringatan Bagi Golkar Untuk Berbenah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Jumat, 24 November 2017, 17:24 WIB
rmol news logo Peristiwa yang saat ini tengah menimpa Partai Golkar, dalam hal ini penahanan Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan sebuah peringatan bahwa ada yang salah dalam proses rekruitmen kepemimimpinan selama ini.

Hal itu sebagaimana diutarakan Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi dalam diskusi Para Syndicate "Pasca Setnov; Kontestasi Ketum Golkar & Reposisi Pimpinan DPR di, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/11).

Bupati Purwakarta dua periode ini justru bangga dengan peristiwa yang saat ini terjadi. Sebab, hal ini bisa dijadikan ruang untuk melakukan perbaikan.

"Momentum ini harus dengan tepat dan cepat diambil sebagai momentum untuk menjawab kegundahan publik,” jelasnya.

Karena, menurut Dedi, admnistrasi politik itu hanya bersifat internal organisasi, sedangkan Golkar tidak hanya membutuhkan itu, tetapi juga perlu mendapat dukungan publik.

Oleh sebab itu, para pimpinan Golkar yang memiliki hak suara dari mulai tingkat Kabupaten sampai Provinsi harus membaca kehendak tersebut.

"Misalnya para ketua DPD yang maju ke Munas harus mendapat persetujuan dari pimpinan Kecamatan dan pimpinan Desa. Nama-nama siapa yang harus dibawa menjadi aspirasi dari sebuah wilayahnya," saran Dedi. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA