Namun demikian, hal tersebut terlebih dulu harus direstui oleh seluruh pengurus DPD I Golkar.
"Pasti ada dinamika pendapat DPD I karena secara bersama kami harus bertemu dulu para ketua DPD I untuk membahas hasil pleno kemarin," katanya saat dihubungi, Jumat (24/11).
Inti dari rapat pleno Golkar Selasa lalu (21/11) memutuskan bahwa pergantian ketua umum menunggu hasil sidang gugatan pra peradilan Setya Novanto atas statusnya sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menurut Melki, oleh sebab itu, dirinya berharap semua pihak di Golkar mengikuti aturan main dan mekanisme yang berlaku untuk proses politik ke depan.
"Termasuk wacana musyawarah nasional luar biasa yang dihembuskan berbagai pihak," ujarnya
Airlangga Hartanto yang saat ini menjabat menteri perindustrian menyatakan siap jika diminta menggantikan Setya Novanto sebagai ketua umum Golkar. Apabila dirinya direstui oleh DPD tingkat satu seluruh Indonesia.
[wah]
BERITA TERKAIT: