Bagi inisiator Garuda Nusantara Center, Andrianto, pertemuan tersebut tidak terlepas dari sikap Demokrat di Parlemen yang akhirnya mendukung Perppu Ormas disahkan menjadi UU.
Bahkan, terbuka kemungkinan pertemuan tersebut membahas kursi di Kabinet Kerja yang katanya bakal diberikan Presiden Jokowi ke putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono.
"Bisa jadi demikian, bila itu terjadi sangat disayangkan," kata dia di Jakarta, Jumat (27/10).
Bukan tanpa alasan jika tafsir dan opini publik mengarah ke hal tersebut, sebab bertemunya Presiden dan mantan Presiden itu tak lama setelah DPR mengesahkam Perppu Ormas yang dibarengi oleh demonstrasi massa.
"Cuma momentum bertemunya berdekatan dengan itu perppu Ormas, tentu penafsiran publik jadi multi tafsir," ujarnya.
"Namun kunjungan SBY itu bisa untuk urusan lain,†sambungnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: