Nurdin: Beban Setnov Sudah Berat, Jangan Ditambah Persoalan Teknis Partai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 30 September 2017, 07:01 WIB
Nurdin: Beban Setnov Sudah Berat, Jangan Ditambah Persoalan Teknis Partai
Setya Novanto/net
rmol news logo Ketua Harian DPP Partai Golkar, Nurdin Halid, tidak membantah ada persoalan di internal partainya. Hal ini memicu banyak permintaan dari kader agar Setya Novanto, mundur dari jabatan Ketua Umum.

"Dalam proses ini, namanya politik juga, apalagi partai besar sangat dinamis, tidak mungkin hanya satu sikap. Pasti ada perbedaan. Tapi bagaimana perbedaan itu tidak menciptakan perpecahan," ujar Nurdin di Jakarta Barat, kemarin, seperti diberitakan Kantor Berita Pemilu.

Nurdin menjelaskan bahwa para kader ingin Novanto dapat fokus pada kasus hukum yang tengah membelitnya. Kader juga berharap Novanto bisa lebih peduli pada kondisi kesehatannya.

"Semua tujuannya baik. Memberi ruang, kesempatan, keleluasan Pak Setnov untuk berkonsentrasi menyelesaikan proses hukum dan pemulihan kesehatan. Jangan beban yang sudah berat ditambah dengan persoalan teknis kepartaian," ungkap mantan Ketua Umum PSSI itu.

Ia juga tidak membantah ada tuntutan agar Novanto dinonaktifkan dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar dan DPP menunjuk pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum.

"Kemudian ada yang berkembang. Termasuk hasil kajian Korbid kajian strategis bersama Polhukam agar bagaimana Novanto nonaktif. Bisa dikatakan menonaktifkan dirinya sendiri. Jadi tergantung Pak Novanto dalam melihat perkembangan partai dan keadaan dirinya," jelas Nurdin.

Yang jelas, lanjut Nurdin, Partai Golkar menegakkan kedisiplinan. Hal itu sangat diperlukan ketika "beringin tua" sedang ditimpa masalah besar.

"Saya akan lempar ke DPP bahwa kita punya aturan tentang penegakan disiplin. Di situ jelas, kalau ada kader yang tersangkut persoalan hukum maka penegakan disiplin diterapkan. Golkar peduli dengan penegakan hukum," tekan Nurdin. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA