"Sebelumnya pada tahun 2015 IDI DKI Jakarta ada diangka 85,32 dan pada tahun 2016 ada diangka 70,85," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Thoman Pardosi di kantornya, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (14/9).
Meski mengalami perubahan, Thoman mengakui jika capaian kinerja demokrasi Provinsi DKI Jakarta tersebut masih berada pada kategori sedang.
Serupa dengan tahun 2015, pada tahun 2016, tidak ada lagi indeks aspek yang berkategori buruk. Namun pada tahun 2016 kata Thoman, indeks aspek hak-hak politik dan lembaga demokrasi turun menjadi kategori sedang, sementara aspek kebebasan sipil tetap pada kategori baik.
"Hal itu terjadi atas kejadian kampanye yang terbuka tapi dihadang, kemudian kebebasan untuk menyuarakan aspirasi di depan umum yang sudah kelewat waktu maka diusir oleh petugas dan akhirnya ricuh sampai ada penembakan dan luka," ungkap Thoman.
Thomas menjelaskan indeks tersebut diukur pada masa berlangsungnya kampanye pilkada DKI Jakarta yang sudah dimulai pada tahun 2016.
[san]
BERITA TERKAIT: