Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sekolah, Kampus Dan Keluarga Harus Kompak Tangkal Bullying

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 19 Juli 2017, 20:22 WIB
Sekolah, Kampus Dan Keluarga Harus Kompak Tangkal Bullying
Dwi Astuti Wulandari
rmol news logo Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR, Dwi Astuti Wulandari, menyesalkan masih adanya aksi risak alias bullying di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Bahkan dua aksi bullying di masa awal tahun pelajaran baru ini yang menyita perhatian publik.  Pertama, aksi bullying yang dilakukan mahasiswa Gunadarma kepada temannya yang berkebutuhan khusus. Kedua, bullying terhadap siswi kelas VI SD oleh enam orang siswa-siswi SMP dan SD di Mall Thamrin City, Jakarta Pusat.

"Tentunya saya sangat mengecam dan menyesali perbuatan yang dilakukan anak-anak remaja yang akan beranjak dewasa ini. Padahal, nantinya mereka akan menjadi tumpuan keluarga dan bangsanya dalam membangun keluarga dan bangsanya," ungkapnya saat sosialiasi Empat Pilar MPR di Balai Pertemuan Ujung Karawang, Pulo Gebang, Jakarta Timur, (Rabu, 19/7).

Anggota Komisi VIII DPR ini pun mengimbau kepada pihak sekolah, kampus, dan keluarga untuk lebih ketat memberikan perlindungan dan membimbing kepada anak agar tidak melakukan aksi tersebut.

Dia menegaskan orang tua harus ekstra ketat dalam menjaga dan mendidik anaknya dari kecil hingga remaja.

"Keluarga menjadi garda terdepan dalam membimbing dan melindungi anak-anak dari kejahatan bullying. Kemudian, pihak sekolah dan kampus juga harus ikut berperan aktif dalam mengawasi siswa dan mahasiswanya dalam melakukan kegiatan di luar civitas akademika," tegasnya.

Selain pada pihak sekolah, kampus, dan keluarga, Dwi juga meminta Pemerintah ikut andil. “Pemerintah harus ikut mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan pemangku kepentingan yang dapat merugikan masyarakat,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Dwi juga mengingkat para orang tua agar mengawasi anak-anaknya dalam menggunaan sosial media (sosmed). Anak-anak harus diajarkan menggunakan sosmed dengan cerdas.

"Jangan sampai menggunakan kata-kata kotor, bahkan sampai melanggar hukum. Ingat, ada UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) yang mengatur hal ini!” tandasnya.

Sosialisasi Empat Pilar yang digelar Dwi cukup ramai. Perserta yang hadir antara lain Lurah Pulo Gebang, Lembaga Masyarakat Kelurahan  (LMK) Polu Gebang, Babinsa, para ketua RT dan RW se-Polu Gebang, Karang Taruna, dan tokoh masyarakat sekitar. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA