Ketua Pansel Jimly Asshiddiqie menjelaskan 28 nama tersebut sudah melakukan penelusuran rekam jejak. Jimly meyakini 28 nama yang lolos ke tahap selanjutnya bebas dari afiliasi politik dan tidak memiliki kaitan dengan organisasi radikal.
"Yang 28 ini kita pilih sudah terbebas dari yang dikhawatirkan. Begitu juga soal kapasitas, integritas dan kapasitas. Kemampuan komunikasi dan penguasaan masalahnya sudah oke," ujar Jimly Asshiddiqie saat ditemui di Gedung Komnas HAM, jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Selasa (4/7).
Jimly menambahkan,Ke-28 nama yang lolos nantinya akan melewati dua tahapan lagi sebelum ditutup dengan wawancara dan seleksi dengan anggota DPR RI.
Nantinya, sambung Jimly dari 28 calon yang lolos, Pansel akan mengeliminasi 14 orang pada tahap selanjutnya. Calon akan menjalani psikotes dan tes kesehatan tanggal 17-28 Juli mendatang. Seleksi kemudian berlanjut ke tahap wawancara terbuka di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada 19-21 Juli. Pada sesi wawancara terbuka, Jimly mengatakan, rekam jejak dan integritas para calon akan kembali diuji.
"Ada informasi yang belum final terkait integritas yang akan kita seleksi lagi lewat wawancara. Kami tetap membuka diri masukan dari masyarakat semua, termasuk juga dari jaringan (Koalisi) kemarin," ujarnya.
Nama-nama yang lolos hingga tahap akhir akan dikirimkan ke DPR untuk diuji kelayakan dan kepatutan. DPR akan memilih 7 calon terbaik menjadi komisioner KomnasHAM periode 2017-2022.
"Jumlahnya lebih sedikit tetapi lebih berkualitas," ujar Jimly.
Ke-28 nama tersebut yakni, Ahmad T Damanik, Amirudin, Aggara, Antonio Pradjasto, Arimbi Herupoetri, Bahrul Fuad, Beka Ulung, Buyan Saptomo, Choirul Anam, Dedy Askari, Fadilla, FX Rudy Gunawan, Hafid Abbas.
Kemudian Hairansyah, Haris Azhar, Imdadun Rahmat, Jones Manurung, Judhariksawan, Munafrizal Manan, Norman, Nur Ismanto, Rafendi Djamin, Roichatul, Sandra Moniaga, Sondang Friskha, Sri Lestari, Sudarto, Sumedi.
[san]
BERITA TERKAIT: