"Sebenarnya bentuk kekecewaan jaksa-jaksa, yang tentunya berintegritas dan berdedikasi tinggi," kata Prasetyo dalam acara buka bersama dengan pimpinan KPK dan Komisi III DPR di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (12/6).
Prasetyo menjelaskan wajar kalau jaksa merasa kecewa ketika rekannya melakukan pelanggaran. Sebab, di tengah keterbatasan, jaksa yang berintegritas tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Mantan politisi Nasdem ini pun berharap kasus dugaan suap yang menjerat jaksa di Bengkulu tidak membuat masyarakat memandang negatif kejaksaan. Sebab, dia menyatakan, ada puluhan ribu jaksa jaksa di Indoensia.
"Kami tidak berhenti memberikan petunjuk dan arahan. Tapi kami mohon maaf, jaksa itu ada 10 ribu lebih, bukan satu dua orang. Tapi saya apresiasi tugas pak Agus dan teman-teman KPK. Hanya tentunya dengan kehadiran bersama ya mungkin pak Agus tidak perlu sering menangkap lagi," tukas Prasetyo yang disambut tawa.
Meski begitu, Prasetyo tetap memberikan pujian kepada KPK. Dia juga menegaskan bahwa tugas kejaksaan mengalami berbagai permasalahan, hambatan dan tantangan.
"Puasa ini akan kita matangkan diri dalam menghadapinya. Kalau merasa dirinya didzhalimi itu bisa dihadapi, saya minta petugas hadapi dengan kebersihan, hilangkan dengan kepentingan rekayasa," katanya.
KPK menangkap tangan jaksa Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Parlin Purba, pekan lalu. Dia ditangkap bersama Direktur Pt Mukomuko Putra Selatan Manjudo Murni Suhardi, dan Pejabat Pembuat Komitmen Amin Anwari. Selanjutnya, ketiganya menjadi tersangka dalam kasus proyek-proyek di Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu.
Foto jaksa memegang kertas bertuliskan "Kami terus bekerja walau anggaran terbatas. Kami tetap semangat walau tanpa pencitraan. Kinerja kami jangan kamu hancurkan dengan #OTTRECEHAN" beredar di media sosial hari ini.
[san]
BERITA TERKAIT: