HARI LAHIR PANCASILA

Pancasila Itu Indah Tapi Kenapa Rakyat Masih Banyak Yang Miskin, Ini Penjelasan Rizal Ramli

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 01 Juni 2017, 10:41 WIB
Pancasila Itu Indah Tapi Kenapa Rakyat Masih Banyak Yang Miskin, Ini Penjelasan Rizal Ramli
Rizal Ramli/Net
rmol news logo Sejak tahun 2016 pemerintah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato konsep dan rumusan awal Pancasila pertama kali pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan.

Ekonom senior Dr. Rizal Ramli mengatakan Pancasila itu sangat ideal, sangat indah dan bagus sekali.

Bahasa sederhanya, lanjut Rizal, Pancasila itu terdiri dari: percaya sama Tuhan, humanity (kemanusiaan), nationalism, demokrasi, dan social justice.

"Ini kalau kita capai, betul-betul sangat indah dan luar biasa," kata dia dalam talkshow di salah satu stasiun televisi, Rabu malam (31/5).

Yang menjadi pertanyaan menurut Rizal adalah, kenapa negara yang memiliki Pancasila tapi masyarakatnya masih banyak yang miskin.

Persentasinya, hanya 20 persen masyrakat yang menimati arti kemerdekaan, 40 persen sedang-sedang saja, sementara 40 persen lagi belum pernah menikmati arti kemerdekaan, kemerdakaan ekonomi.

Jelas Rizal, ini bukan salah pemerintah sekarang, ini adalah akumulasi dari kebijakan-kebijakan ekonomi beberapa pemerintahan sebelumnya. Dimana, UUD 1945 dan Pancasila yang indah dan luar biasa, teputus bahkan hilang dengan UU turunannya.

"UU ekonomi dirancang oleh orang asing, dibiayai oleh orang asing, diubah ke bahasa Indonesia dijakadikan UU. UU ini yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip UUD 1945 dan Pancasila," terang dia.

Sehingga, lanjut Rizal, tidak aneh kemudian UU tersebut dalam prakteknya terjadi dan menyebabkan ekonomi kapitalis dan terkadang ungal-ugalan.

"Sehingga yang indah-indah ini (Pancasila dan UUD 1945) ada yang missing, terputus, dengan UU turunannya. Tidak sesauai dengan cita-cita Pancasila dan UUD 1945," demikian mantan Menko Kemaritiman ini. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA