Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Penyerangan Rumah Ketua FPI, Ini Penjelasan Anggota Banser Yang Ada Di Lokasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 18 April 2017, 12:44 WIB
Soal Penyerangan Rumah Ketua FPI, Ini Penjelasan Anggota Banser Yang Ada Di Lokasi
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pihak Banser NU membantah menyerang kediaman Ketua FPI DKI Jakarta di Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat dini hari tadi. Mereka hanya mau mengawal dan mengamankan cucu KH Wahab Hasbullah.

Pasalnya, cucu pendiri NU yang akrab disapa Mbak Ita tersebut tidak berani pulang karena rumahnya dikepung FPI. Saat itu, dia sedang berada di Kantor Polres Jakarta Pusat, Jalan Kramat Raya 61.

"Saya saja tak tahu ada markas Ketua FPI Jakarta disana," jelas salah seorang anggota Banser yang ada di lokasi.

Anggota Banser ini menceritakan bahwa pihaknya mendapat informasi mengenai kondisi Mbak Ita saat mereka baru selesai menggelar Rapat Pleno Konferensi Besar di Markas PP GP Ansor, Jalan Kramat Raya 65 A, pada pukul 01.00 Wib.

"Karena beliau perempuan, kami yang sedang akan kembali ke hotel Max One, berinisiatif mengawal cucu kiai tersebut ke rumahnya di Gang Kramat," jelasnya.

Diakuinya, sebagian anggota Banser memang agak marah setelah mengetahui rumah cucu pendiri NU itu dikepung FPI karena dugaan adanya pembagian sembako sejak sore. Padahal, apa yang dituduhkan terhadap wanita, yang dalam penjelasan pihak FPI sebelumnya disebut sebagai pendukung Ahok, itu tidak benar.

Karena itu beberapa anggota Banser memang berlari ke arah kerumunan anak-anak muda di dalam gang. Mereka bermaksud untuk mengusir anak-anak muda yang diduga aktivis FPI tersebut. Karena dianggap mengancam cucu pendiri NU itu.

"Kejadian berlangsung cepat. Tapi kami kemudian dilempari batu dari depan, dan bersama polisi yang mengawal, kami mundur ke markas GP Ansor Pusat," ungkapnya.

Kemudian dia baru sadar bahwa Mbak Ita yang hendak mereka kawal dan dua anggota Banser lainnya belum kembali ke markas PP GP Ansor.

"Saya lantas lantas telepon nomor Banser tersebut ternyata sedang terkurung di rumah warga. Menghindari serangan batu, dia mengawal Mbak Ita yang tidak mungkin lari ke Markas PP Ansor," bebernya.

Setelah 1 jam dalam kepungan atas Perintah Kapolres, dia berkordinasi dengan polisi setempat an Suwanto untuk mengevakuasi Mbak Ita dan dua anggota Banser yang terperangkap di dalam rumah di gang Kramat Lontar tersebut.

"Setelah 1 jam an, alhamdulillah komandan Banser Riau dan Mbak Ita serta sahabat Banser lainnya yang mengawal Mbak Ita berhasil dievakuasi polisi," tandasnya.

Penjelasan tersebut dikutip dari keterangan tertulis anggota Banser yang ada di lokasi. Keterangan tertulis tersebut diperoleh dari Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas saat redaksi mengkonfirmasi ihwal dugaan penyerangan tersebut.

"Itu fitnah. Ini kronologis dari Banser yang ada di lokasi," katanya lewat WhatsApp.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA