Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Somalia Dilanda Kelaparan Dan Kekeringan, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim Kemanusian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 03 April 2017, 02:40 WIB
Somalia Dilanda Kelaparan Dan Kekeringan, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim Kemanusian
rmol news logo Somalia saat ini dilanda Kelaparan dan bencana kekeringan yang merata hampir di seluruh negara yang terdapat di Benua Afrika tersebut. Jika dalam jangka waktu terlalu lama tidak ada intervensi apapun dari masyarakat dunia, akan timbul korban jiwa yang sangat besar di Somalia.

"Bahkan beberapa lembaga Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menyatakan dunia sekarang sedang menghadapi krisis kemanusiaan terbesar setelah perang dunia dua. Hal itu didapat dengan mengacu kepada kondisi lima negara terindikasi gagal yaitu Yaman, Sudan, Sudan Selatan, Nigeria dan Somalia," jelas Manager Social Development Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono, dalam keterangannya (Minggu, 2/4).

Merespon keadaan tersebut, Dompet Dhuafa lewat Disaster Management Center (DMC) menerjunkan tim ke Somalia untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan pada Jumat malam, (31/3).

"Karena itu lah kita dari Dompet Dhuafa berusaha merespon kondisi tersebut dengan melihat negara mana yang perlu kita respon dengan cepat. Ternyata Somalia lah yang mengalami kondisi paling parah, maka kita kirim tim ke sana malam ini," tambah Arif.

Rencananya ada dua wilayah yang akan disambangi, yaitu Mogadishu dan Bosaso. Aksi kemanusiaan Dompet Dhuafa di Somalia menargetkan 1.000 penerima manfaat di dua wilayah tersebut.

"Karena kita menghadapi kondisi kelaparan dan kekeringan, ke sana lah alokasi dana kita dahulukan. Kita harus bisa pastikan masyarakat yang nanti akan menjadi wilayah sasaran Dompet Dhuafa itu terjamin makanan dan air bersihnya. Baru selanjutnya kita akan berbicara dalam konteks kesehatan dan lain-lain," imbuhnya.

Demi memenuhi kebutuhan air, Dompet Dhuafa akan menggali sumber mata air. Namun menurut Arif, hal itu tidak akan mudah dilakukan. Selain biaya yang tinggi, penggalian mata air pun  harus dalam.

"Info dari mitra-mitra kami di Somalia, jika pada umumnya 30 sampai 40 meter sudah cukup untuk membuat sumur, kemungkinan di sana harus menggali sampai 100 meter untuk mendapatkan sumber mata air," ungkap Arif.

Sementara itu, Yudha Abadi, Direktur Program Dompet Dhuafa Filantropi berharap, dengan dikirimnya Tim DMC Dompet Dhuafa ke Somalia, Dompet Dhuafa bisa melihat gambaran di sana secara langsung. Kemudian, mempelajari dan akhirnya bisa menentukan apa yang bisa dilakukan Dompet Dhuafa ke depan secara logis untuk Somalia.

"Kami juga memohon do’a,  dukungan  dan bantuan masyarakat Indonesia dalam bentuk apa pun dan tidak terbatas sebagai kontribusi bagian dari masyarakat dunia," ujar Yudha.

Syamsul Ardiansyah, Direktur DMC Dompet Dhuafa yang juga ikut berangkat ke Somalia memohon Do’a dan dukungan Masyarakat. "Kami berharap misi ini berjalan dengan lancar," ujarnya singkat sesaat sebelum keberangkatannya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA