PARA SAHABAT TESTIMONI DI CIKINI

Dahlan Nonton Live Di Youtube

Sabtu, 25 Februari 2017, 18:54 WIB
Dahlan Nonton Live Di Youtube
Dahlan Iskan/Net
PRIHATIN dengan kasus hukum yang menimpa Dahlan Iskan, sejumlah sahabat eks CEO Jawa Pos Group itu menggelar acara kumpul-kumpul di Warung Daun, Cikini, semalam. Mereka menyatakan dukungannya kepada Dahlan. Acara ini disaksikan Dahlan secara live via Youtube.

Sejumlah sahabat Dahlan yang hadir adalah Yusril Ihza Mahendra, Guru Besar Fakultas Hukum UI Prof Erman Rajagukguk, Prof. Rhenald Kasali, Adhie Massardi, Margarito Kamis, tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma, dan Jaya Suprana. Sebetulnya, eks Ketua MK Mahfud MD dan eks Ketua KPK Abraham Samad juga direncanakan hadir. Namun, keduanya berhalangan.

Acara dimulai pukul 7, dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Puluhan hadirin memadati Warung Daun. Beberapa orang sampai harus duduk lesehan di ruang acara itu digelar.

Satu per satu sahabat Dahlan memberikan testimoni. Yang mengawali, Yusril. Eks Menkumham ini awalnya memaparkan, sebagai kuasa hukum Dahlan dalam kasus mobil listrik, dia akan mengajukan praperadilan, Senin (26/2).

Setelah itu, Yusril mengenang hubungannya dengan Dahlan. Yusril sudah lama kenal Dahlan karena kedua orangtua mereka sama-sama orang Masyumi. "Waktu saya mahasiswa, Dahlan tinggal di asrama, Kramat Raya 45, markas Masyumi," tutur Yusril.

Dahlan disebutnya sebagai sosok sederhana yang kepalanya dipenuhi gagasan. Saat itu, Dahlan sering mengutarakan keinginannya membuat koran untuk pribumi. Sebab, pada masa itu, koran dikuasai non pribumi. Saat itu juga belum ada percetakan online. Orang-orang di daerah terpaksa membeli

Keinginan kuat itu akhirnya terwujud setelah membuat Jawa Pos. "Dalam hal mencerdaskan bangsa, sumbangan Dahlan luar biasa besarnya kepada negara ini," puji Yusril disambut tepuk tangan puluhan hadirin.

Karena itu, Yusril prihatin dengan kasus yang menimpa Dahlan. Di mata Yusril, tak tampak kesalahan Dahlan. Dalam kasus pelepasan aset PT PWU yang kini tengah disidangkan, Yusril menyebut tak ada kerugian negara.

Kini dalam putusan MK menyebut, hanya satu lembaga, yakni BPK yang menghitung ada tidaknya kerugian negara. Nah, dalam kasus mobil listrik, BPK menyatakan tak ada kerugian negara. Yang mengatakan ada, BPKP. Karena itu, Yusril meyakini, ada faktor-faktor non hukum di balik kasus ini. "Saya tak bisa menyentuhnya," imbuh Yusril.

Adhie Massardi juga memuji gagasan Dahlan yang moncer. "Dia hampir seperti Gus Dur, dia membuka kesempatan anak-anak muda untuk membuat pers sendiri," puji Adhie.

Rhenald Kasali juga meyakini, Dahlan tak melakukan korupsi seperti yang dituduhkan. Apa yang dilakukan Dahlan, menurut Rhenald adalah konsekuensi dari keberaniannya menerobos prosedur yang merintangi pekerjaannya. Dahlan adalah orang yang tangkas.

"Gimana mau tangkas kalau rintangan dibuat terus menerus. Melanggar prosedur disebut korupsi. Prosedur harus digunting," ujar Rhenald.

Pernah suatu kali, saat menjabat Dirut PLN, Dahlan bilang padanya, dia rela dipenjara daripada ada daerah yang belum dialiri listrik. Mobil listrik, menurut Rhenald adalah pemikiran yang maju dari Dahlan. Beberapa tahun ke depan, mobil listrik akan dipakai di seluruh dunia.  

"Kami mohon, Dahlan banyak jasanya untuk negara ini. Nggak habis pikir dikriminalisasi begini, bagaimana?" ujarnya.

Apalagi, Dahlan juga sakit. Rhenald berujar, makan saja, Dahlan membawa dari rumah. "Jadi bagaimana kalau ditahan? Diperiksa berjam-jam," imbuhnya.

Lieus Sungkharisma lebih keras lagi. Dia meminta Presiden Jokowi menerapkan keadilan yang seadil-adilnya.

"Ini orang baik. Kok dikriminalisasi. Lepas satu dibikin kasus kedua, lepas kedua, bikin yang ketiga," ujar Lieus.

Lieus menyebut rezim ini kejam. Apalagi, jaksa agungnya, M. Prasetyo. Dia meminta Jokowi memerintahkan Jaksa Agung untuk berhenti 'mempermainkan' Dahlan.

"Jokowi jangan lupa, dulu jadi Presiden didukung Jawa Pos. Jangan lupakan budi itu. Nanti kualat loh," wanti-wanti tokoh Tionghoa itu disambut tawa hadirin.

Budayawan Jaya Suprana menilai, Dahlan Iskan merupakan korban pembunuhan karakter. Kesalahan Dahlan, terus menerus dicari kemudian 'dibusukkan' sehingga masyarakat pada akhirnya menilai eks Menteri BUMN itu adalah sosok koruptor.
        
Padahal, sebaliknya, Dahlan dinilai Jaya merupakan pelopor perubahan. Dia tidak takut 'menabrak' kekakuan birokrasi demi hadirnya pelayanan bagi masyarakat. "Mas Dahlan menurut saya korban pembunuhan karakter. Saya yakin, sesen pun Mas Dahlan tak menerima duit. Tapi kalau kesalahan administrasi, siapa yang tahu," ujarnya.

Jaya pun memohon kepada Tuhan agar Dahlan selalu diberi kekuatan lahir batin menghadapi kasus-kasusnya. Pendiri MURI itu meminta Dahlan selalu bersemangat karena Tuhan telah mengirim teman-temannya untuk mendukungnya. "Selamat berjuang, mas Dahlan," tutup Jaya.

Pemimpin Umum RMOL.co Teguh Santosa menyebut, sebetulnya rencananya Dahlan akan teleconference dengan sahabat-sahabatnya. Namun, hal itu urung dilakukan.

"Saya barusan sudah Bujuk pak Dahlan agar mau bicara. Namun beliau tak mau. Katanya, 'kalau saya ngomong kayanya nggak enak Tolong sampaikan salam saya. Saya ikuti dari live streaming di Youtube'," tutur Teguh.

Selain karena tak enak, Dahlan juga hendak berangkat ke China untuk berobat malam nanti. Jadi, dia butuh istirahat yang cukup.

Jaya Suprana sempat menanyakan kondisi kesehatan Dahlan pada Teguh. Yusril yang menjawab. "Kondisi beliau baik," jawab Yusril. Sebelumnya, ungkap Yusril, Dahlan sempat dirawat di RS Soepomo Surabaya. Rumah sakit itu tak mampu menangani Dahlan. Sebab, hanya RS di China, tempat Dahlan dicangkok livernya yang dapat menanganinya.

Harusnya, setiap enam bulan sekali Dahlan kontrol ke sana. Namun, dua bulan terakhir sempat lewat waktunya karena menjalani proses hukum.

"Sudah diiizinkan Jamintel Adi Toegarisman untuk berangkat 2 minggu. Kalau memang masih perlu waktu lebih lama, kami akan minta izin lagi. Mari doakan pak Dahlan selamat sampai China, pulang ke Indonesia, dan sehat-sehat saja," ajak Yusril.

Dalam acara ini juga diputar video soal Dahlan. Salah satunya, soal tanggal 17 Agustus yang dipilih Dahlan sebagai tanggal lahirnya.

"Pak Dahlan pernah bilang biarlah ortu saya tidak tahu atau lupa hari lahir saya. Dia sendiri menetapkan hari lahir 17 agustus 1951. Dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan hari lahir negara ini," tutur MC acara Endon Swandana.

Pukul 20.45 WIB, acara ditutup dengan doa. Yusril yang memimpin doa mendoakan Dahlan bisa lepas dari kasus-kasus yang menjeratnya. Semoga ya, pak… [Rakyat Merdeka]  

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA