Acara ini diikuti lebih dari 100-an kader SOKSI dari Depidar dan Depicab se-Sumatera. Mereka mengikuti P2KB ini dengan antusias dan khidmat. Hadir juga pada agenda tersebut Depidar SOKSI Jogjakarta dan Banten. Hadir juga Ketua Umum Depinas SOKSI, Ade Komarudin (Akom).
Kabarnya Ormas yang didirikan oleh Prof. DR. Suhardiman pada 20 Mei 1960 ini sedang mengalami perpecahan. Ditenggarai ada beberapa pihak yang mengklaim bahwa Oetojo Oesman merupakan pendiri dan Moestahid Astari adalah Tim Konsolidasi SOKSI bersatu.
"Kami bangga ada di tempat ini. Pak Akom konsisten membawa amanah Prof Suhardiman sebagai pendiri. Yang kami tahu Pak Suhardiman hadir di Munas 2015, itu hasil keputusan resmi organisasi. Jadi tidak ada SOKSI si anu atau perkumpulan SOKSI lainnya, karena pengambilan keputusan diatur dalam ART," ujar pengurus Depidar SOKSI Lampung, Alfasni Bima.
Ketua Harian Dewan Pembina SOKSI, Bobby Suhardiman yang notabenenya adalah anak kandung mendiang Suhardiman, pendiri SOKSI tersebut merasa tidak mengetahui adanya pendiri lain (Oetojo Oesman) dan pembentukan tim konsolidasi tersebut.
Diketahui SOKSI merupakan salah satu organisasi sayap Golkar. Dimana kebesaran partai berlambang pohon beringin itu memiliki banyak oranisasi sayap. Kebesaran Golkar pun diyakini berasal dari kebesaran organisasi-organisasi sayapnya.
Namun sayang, muncul dugaan bahwa ada internal Golkar yang ingin memecah-belah SOKSI. Ketua Depidar SOKSI SUMUT yang sekaligus ketua panitia penyelenggara P2KB Indra Alamsyah, menyayangkan itu.
"Golkar, kalau mau besar, gak usah lah dipretelin lagi KINO-nya. Kita semua patuh dan tunduk pada keputusan partai. Apalagi SOKSI sebagai KINO sejauh ini tidak ada gejolak. Kader kader dan enjoy mereka. Kita harus teladani Pak Akom yang dulu sudah legowo waktu Munaslub," ungkapnya.
Indra menegaskan bahwa dirinya sebagai Ketua Depidar SOKSI Sumut telah menerima surat edaran Depinas hasil Musyawarah Nasional ke-X di Cilegon, tentang sikap untuk mengabaikan gerakan kader yang mengatasnamakan SOKSI.
"30 Depidar dan ratusan Depicab sudah menerima dan setuju atas Surat Edaran Depinas Hasil Munas X di Cilegon tentang Sikap untuk mengabaikan gerakan kader yang mengatasnamakan SOKSI, dan saya yakin itu bisa dikonfirmasi secara langsung," beber Indra.
Sebagai undangan pada agenda pembinaan kader SOKSI Sumut, Salem Basamalah, Sekjend Depipus Baladhika Karya, turut berkomentar terkait hal tersebut, menurutnya SOKSI dibawah kepemimpinan Ade Komarudin adalah Sah secara De-Facto maupun De-Jure, karena dihasilkan pada Forum Tertinggi organisasi dan pada saat Pelantikan tahun 2015 lalu di Balai Kartini dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
"Jadi tak usah berpolemik. Saya himbau para senior yang punya pengalaman dan jam terbang tinggi harus pilah-pilah pembisiknya, biar jangan asal bertindak karena nafsu berkuasa," tegas Salem.
Akom sendiri enggan mengomentari lebih jauh soal polemik tersebut. Dia lebih memilih irit bicara.
"Tanyakan saja pada yang lain, beri saya waktu untuk pantau pembicara isi materi ke peserta P2KB," kata Akom sambil berlalu.
[sam]