Aksi 212 Minim "Bintang"

Tak Akan Duduki DPR

Selasa, 21 Februari 2017, 08:42 WIB
Aksi 212 Minim "Bintang"
Foto/Net
rmol news logo Aksi 212 yang bakal digelar di depan Gedung DPR/ MPR, hari ini, minim "bintang". Pasalnya, aksi ini tidak akan dihadiri oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab. Kendati begitu, aksi ini dipastikan berjalan damai dan tertib, dengan tidak melakukan aksi pendudukan DPR.

Kepastian massa tidak akan meduduki DPR itu disampaikan Koordinator Aksi, Ustad Bernard Abdul Jabbar. Bernard memastikan, aksi hari ini berjalan damai tanpa kekerasan termasuk menduduki rumah rakyat. "Aksi kami ini adalah aksi damai dan tidak benar kalau kami akan menduduki atau menguasai gedung DPR/MPR," ujar Bernard di Mapolda Metro Jaya, kemarin.

Bernard merincikan, ada empat poin aspirasi yang akan disampaikan kepada wakil rakyat. Pertama, mendesak DPR atau MPR melayangkan surat kepada Presiden Jokowi untuk menonaktifkan Ahok dari Gubernur DKI Jakarta karena berstatus terdakwa penistaan Agama Islam. Sementara, tiga tuntutan lain adalah aparat penegak hukum tidak mengkriminalisasi ulama, tidak mengkriminalisasi mahasiswa serta meminta aparat penegak hukum segera menahan Ahok. Rencananya, aksi ini akan diikuti ratusan ribu massa yang akan datang dari Jakarta, Madura, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Bogor, Depok dan Tangerang.

Bernard juga meminta polisi menindak tegas massa yang melanggar aturan apalagi yang melakukan tindakan anarkis dan provokasi. Pihak-pihak tertentu yang ingin menunggangi massa aksi itu juga ditindak. "Pihak-pihak yang nanti akan melakukan hal-hal yang di luar sepengetahuan, kami serahkan kepada pihak keamanan untuk menindak ataupun sesuai dengan prosedur keamanan yang sudah ada," kata Bernard.

Terpisah, Sekjen Forum Umat Islam Muhammad Al Khathath yang juga penanggung jawab aksi 212 merincikan, aksi akan dimulai pukul delapan pagi. "Pagi, jam 8, kami harap massa sudah berkumpul di depan Gedung MPR/DPR. Kami mulai pemanasan, mungkin dengan zikir dan baca Al Quran, serta tausiah sambil mengantarkan delegasi masuk ke dalam," ucap Khathath di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin.

Teknisnya, kata dia, sekitar 100 ribu orang akan langsung menuju Gedung DPR dari tempat menginap masing-masing seusai Shalat Subuh. Selain itu, Khathath memastikan demonstrasi hari ini akan berlangsung damai. Sebab, kedatangan mereka ke DPR hanya untuk menyampaikan aspirasi selaku warga negara Indonesia yang memiliki kebebasan berpendapat. "Kami jamin aksi besok (hari ini) berlangsung damai, seperti kata Kapolri, kami berhasil melakukan aksi dengan damai pada 2 Desember. Bahkan Kapolri sampai bilang tak ada satu ranting pohon pun yang patah," janjinya.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, pihaknya siap menerima aspirasi masyarakat. Untuk kasus ini, politisi Gerindra itu menyatakan pihak yang menyambut adalah Komisi III DPR. "Karena aspirasi yang disampaikan para pendemo besok terkait dengan aspek hukum, maka yang menerima mereka pimpinan Komisi III," ujar Fadli.

Terlepas dari matangnya persiapan aksi, acara hari ini minus bintang, dalam hal ini Imam Besar FPI Rizieq Syihab. Pentolan FPI ini dipastikan tidak hadir ke lapangan dan hanya memantau dari kediamannnya di Petamburan, Jakarta Barat. "Nggak cantik kalau ulama yang dibela ada di tengah-tengah. Nanti dituduh mobilisasi, membela diri sendiri," ujar pengacara Rizieq, Kapitra Ampera di Gedung DPR, kemarin.

Kapitra membantah Rizieq tidak mengikuti aksi tersebut karena khawatir ditangkap aparat berwenang karena kasus tertentu. Meski tidak mengikuti aksi 212, Rizieq akan memantau jalannya aksi. "Jadi beliau tidak ikut di depan, ada di Petamburan memonitor," kata Kapitra. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA