Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Muhammadiyah: Semoga Klinik Apung Said Tuhuleley Bisa Membantu Masyarakat Terpencil

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 17 Februari 2017, 10:26 WIB
Muhammadiyah: Semoga Klinik Apung Said Tuhuleley Bisa Membantu Masyarakat Terpencil
rmol news logo Peluncuran Klinik Apung Said Tuhuleley merupakan bentuk keseriusan Lembaga Amil Zakat Nasional, Lazismu, dalam memberikan akses terutama bidang kesehatan bagi masyarakat miskin yang selama ini tidak terjangkau di kawasan Maluku.

Klinik Apung 'Said Tuhuleley' dirancang di atas sebuah kapal dengan panjang keseluruhan 15 meter dan lebar 3,50 meter yang dilengkapi fasilitas ruang tindakan (medis) dan ruang pemeriksaan.

"Ini bagian dari penerapan program-program Lazismu di daerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal)," jelas Direktur Utama Lazismu, Andar Nubowo, (Jumat, 17/2). (Baca: Lazismu Muhammadiyah Luncurkan Klinik Apung Said Tuheleley Siang Nanti)

Lazismu memilih Maluku sebagai daerah operasi Klinik Apung Said Tuhuleley tersebut karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2014, Maluku merupakan propinsi dengan jumlah tenaga kesehatan terendah, yakni hanya 1% dari total jumlah tenaga kesehatan se-Indonesia.

"Klinik Apung Said Tuhuleley ini nantinya akan beroperasi untuk memberikan layanan kesehatan secara cuma-cuma kepada masyarakat pesisir atau pulau-pulau di Maluku," ungkapnya.

Apalagi, sesuai dengan kondisi geografisnya, Maluku memiliki banyak pulau kecil dan terpencil yang harus ditempuh dengan jarak yang cukup jauh.

Ketua PP Muhammadiyah, Hajriyanto Y. Thohari berharap keberadaan floating clinic tersebut akan sangat membantu masyarakat terpencil dalam mendapatkan pelayanan, baik kesehatan maupun pendidikan.

Pemilihan nama Said Tuhuleley bukan sebuah kebetulan. Sebab, Said dikenal sebagai "pejuang kaum marginal" di lingkungan Muhammadiyah dan merupakan putra Maluku asli, Saparua lebih tepatnya.

Hajriyanto menjelaskan semasa menjadi Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah hingga berpulang pada 9 Juni 2015 lalu, Said gigih menjalankan berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

"Tidak hanya masyarakat miskin yang berduka dengan meninggalnya Said. Muhammadiyah pun merasa kehilangan kader terbaik yang getol membumikan
konsep 'dakwah sosial' dalam praktik sehari-hari itu," paparnya.

Untuk menghidupkan semangat melayani kaum dhuafa, Muhammadiyah menetapkan "Said Tuhuleley" sebagai nama klinik apung.

Klinik Apung 'Said Tuhuleley' akan dilepas keberangkatannya oleh Hajriyanto Y. Thohari disaksikan langsung Ketua Badan Pengurus Lazismu Hilman Latief, jajaran ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mitra-mitra Lazismu dari perusahaan, perbankan dan amal usaha Muhammadiyah besok subuh (Sabtu, 19/2).

Pantai Mutiara, Jakarta Utara, sebagai titik awal perjalanannya menuju Maluku selama tujuh hari. Klinik Apung akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, bertepatan dengan sidang Tanwir Muhammadiyah pada tanggal 24 Februari 2017 di Ambon.[zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA