"Semestinya SBY sebagai negarawan tidak perlu memperkeruh suasana perpolitikan di negeri ini," jelas Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI), Andi Fajar Asti, pagi ini.
Dia juga tidak yakin dengan pengakuan SBY bahwa kegiatan demontrasi tersebut tidak ada pemberitahuan dari pihak kepolisian.
"Padahal perlu kita ketahui bersama bahwa di dalam aktivitas keseharian SBY sebagai mantan presiden masih melekat pengawalan dari Paspampres yang diberikan oleh negara yang dijamin mampu menjaga keselamatan seorang mantan presiden," ungkapnya.
Karena itu, dia meminta SBY untuk ikut menjaga situasi politik di negeri ini dimana demokrasinya sedangn tumbuh dengan baik. Menurutnya juga, Jika SBY ingin berkomunikasi dengan pihak Istana, jangan melalui pihak ketiga.
"Apalagi dan janganlah terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa Presiden jokowi tidak mau temui dirinya karena kesimpulan ini mudah digoreng oleh pihak ketiga," sebutnya.
Terakhir, dia mengingatkan SBY tidak perlu menyampaikan lewat Twitter atau media kalau mau komunikasi dengan Istana.
"Karena saya yakin Jokowi terbuka untuk semua rakyat Indonesia. Tentu mempertimbangkan jadwal Pak Presiden yang memang tingkat blukusannya cukup tinggi," tandas kandidat doktor Universitas Negeri Jakarta ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: