Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tema Dan Kemasan Debat Yang Menarik Akan Meningkatkan Partisipasi Pemilih

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 13 Januari 2017, 11:16 WIB
Tema Dan Kemasan Debat Yang Menarik Akan Meningkatkan Partisipasi Pemilih
Fahira Idris
rmol news logo Rangkaian debat yang akan digelar oleh KPUD DKI Jakarta diharapkan menghadirkan tema-tema yang spesifik, fokus, dan kekinian terutama terkait persoalan yang dihadapi warga Jakarta maupun yang dihadapi Jakarta sebagai sebuah kota besar.

Tema dan kemasan debat yang menarik, selain akan membantu warga Jakarta memutuskan calon mana yang layak memimpin Jakarta juga dipastikan akan meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada DKI Jakarta yang akan berlangsung pada 15 Februari 2017.

"Debat harus jadi alat marketing KPU Jakarta untuk tingkatkan partisipasi pemilih. Makanya bahasan debat harus menarik dan mampu mengurai isu atau persoalan yang saat ini benar-benar dihadapi warga Jakarta," ujar senator asal DKI Jakarta Fahira Idris, lewat keterangannya pagi ini.

Dia menegaskan debat Publik Pilkada Jakarta yang rencananya digelar tiga kali (13 Januari, 27 Januari dan 10 Februari 2017) harus benar-benar mampu menjadi panggung yang efektif bagi para calon menawarkan gagasannya dan menjadi medium bagi warga untuk menilai kapasitas para calon untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi warga Jakarta.

Apalagi, dari berbagai survei terkait Pilkada Jakarta, jumlah pemilih yang belum menetapkan pilihannya atau un-decided voter masih sangat besar yaitu mencapai 30 persen dari jumlah pemilih Jakarta yang diperkirakan menembus tujuh juta pemilih lebih.

"Kalau format dan temanya tepat, saya yakin debat publik ini bisa menjadi pendongkrak tingkat partisipasi pemilih Jakarta yang selama ini persentasenya biasa-biasa saja," tandas Fahira yang juga Wakil Ketua Komite III DPD ini.  

Sebagai informasi, dari pengalaman gelaran baik pemilu maupun pilkada di Jakarta, tingkat partisipasi pemilih di ibu kota tidak mengembirakan. Pada Pilkada 2012 lalu di mana pasangan Jokowi-Ahok terpilih, tingkat partisipasi pemilih berkutat di angka 64,6 persen (putaran pertama) dan hanya naik dua poin (66,8 persen) pada putaran kedua. Sementara pada Pemilu Legislatif 2014, partisipasi pemilih hanya 68,6 persen. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA