"Indonesia dan Republik Korea telah menandatangani Deklarasi Bersama untuk Kemitraan Strategis pada tahun 2006, guna meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, dan politik kedua negara," kata Novanto di gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/1)
Ia menjelaskan, kegiatan saling kunjung pejabat tinggi kedua negara menjadi bukti eratnya hubungan kedua negara.
"Bagi Indonesia, Republik Korea atau Korea Selatan merupakan mitra penting di bidang ekonomi dan perdagangan," ujarnya.
Soal nilai perdagangan kedua negara, diakui Novanto memang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Total volume perdagangan kedua negara tahun 2014 sebesar US$ 22,5 miliar, dan tahun 2015 sebesar US$ 16,1 miliar. Pada tahun 2016 (dari bulan Januari sampai Oktober) tercatat sebesar US$ 11,2 miliar,
Ia berharap, nilai perdagangan dua negara dapat ditingkatkan kembali. Indonesia dan Republik Korea bisa saling melengkapi satu sama lain, sesuai dengan potensi masing-masing.
"Kami juga berharap nilai investasi Republik Korea di Indonesia dapat ditingkatkan kembali. Nilai investasi Republik Korea sampai triwulan ke-III 2016 di Indonesia tercatat sebesar US$ 272,3 juta untuk 499 proyek," katanya.
Meskipun demikian, ia mengapresiasi investasi perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan di Indonesia, seperti POSCO, Hankook Tire, dan Samsung, karena turut berkontribusi bagi kemajuan dan perkembangan ekonomi Indonesia.
Menurutnya, Indonesia dan Republik Korea juga perlu meningkatkan kerjasama dalam menciptakan stabilitas keamanan di kawasan. Indonesia mengajak negara-negara di kawasan untuk memanfaatkan secara serius forum-forum regional, seperti ASEAN Regional Forum (ARF), untuk mencari solusi damai atas masalah-masalah keamanan di kawasan, termasuk masalah keamanan di Semenanjung Korea.
[ald]
BERITA TERKAIT: