Surat tersebut merupakan imbauan kepada karyawan Artha Graha untuk ikut Kegiatan Aksi Damai 4 Desember 2016 lalu di Bundaran Hotel Indonesia.
"Tanggal 3 atau tanggal 2 (Desember), ada
tweet dari saya, seolah-olah saya membocorkan surat asli Artha Graha," jelas Mustofa saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL petang ini.
Pemilik akun Twitter @TofaLemon ini menepis anggapan tersebut. Apalagi, pada tanggal 2 Desember saat aksi Bela Islam III dia tidak bisa nge-tweet karena saat itu jaringan di-
jam.
Sejak tanggal 3 atau 4 sampai tanggal 14 Desember kemarin, dia mencari tahu dan bertanya kepada para
followers-nya kenapa ada
tweet seperti ini.
"Saya tunjukkan (kepada penyidik) bukti bahwa saya mencari tahu," ungkapnya.
Kepada Mustofa, penyidik menjelaskan bahwa itu bom
tweet dengan menggunakan software. Para pelaku menggunakan banyak akun.
"Banyak akun lain, yang isinya sama persis. Hanya saja saya dianggap Polda yang pertama kali memposting," tandas Mustofa.
[zul]
BERITA TERKAIT: