Hanya Presiden yang berhak menyampaikan, bukan Kapolri.
Demikian disampaikan mantan aktivis pergerakan yang saat ini menjadi Ketua DPP Partai Demokrat Andi Arief lewat akun Twitter-nya (Rabu, 23/11).
Dia menjelaskan penguasa Orde Baru, Soharto pernah berbicara soal makar. Saat itu, kecurigaan mengarah pada faksi TNI tertentu.
"Setelah itu barulah jenderal-jenderal loyalis bersuara. Kapolrinya diam tertib," ungkap Andi Arief.
Demikian pula setelah reformasi. Semasa masih menjadi Presiden, Almarhum Abdurrahman Wahid pernah mengungkap rencana makar dengan menunjuk pada beberapa kolonel di Kepolisian dipicu pro-kontra penetapan Kapolri.
[zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: