Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Selama DKI Dipimpin Ahok, Kehidupan Warga Pribumi Semakin Sulit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 18 November 2016, 15:48 WIB
RMOL. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terbukti tidak mampu memakmurkan warga Ibukota yang mayoritasnya pribumi.

Malahan kehidupan masyarakat pribumi yang profesinya sebagai pedagang kaki lima (PKL) dan pekerja, semakin hari semakin sulit selama di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),

Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo), Bastian P. Simanjuntak, PKL semakin sulit mendapatkan tempat berdagang, kaum pekerja tidak mendapatkan upah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan.

"Masyarakat pribumi akhirnya tergusur secara langsung maupun tidak langsung dari Kota Jakarta," kata Bastian melalui siaran elektroniknya, Jumat (18/11).

Bastian menuturkan, tergusur secara langsung artinya tergusur akibat rencana pembangunan kota, sedangkan tergusur secara tidak langsung artinya tergusur karena tidak mampu beli rumah di kota besar.

"Masyarakat pribumi terpaksa beli rumah jauh ke pinggir kota, jauh dari tempatnya bekerja," ujar Bastian.

Lebih lanjut Bastian mengatakan, Ahok lebih mengutamakan membangun kota daripada memakmurkan manusianya. Paradigma Ahok hanyalah keindahan kota, padahal pembangunan kota harus diiringi juga dengan pembangunan ekonomi masyarakatnya.

"Kota Jakarta sewajarnya diprioritaskan untuk pribumi Jakarta, bukan untuk warga pendatang, apalagi warga asing," cetus Bastian.

Hal ini penting karena konsep negara sangat menentang segala bentuk penjajahan.

Penggusuran masyarakat pribumi secara langsung maupun tidak langsung adalah bentuk penjajahan yang vulgar yang semestinya tidak boleh lagi terjadi di republik ini.

"Seorang gubernur harus benar-benar memperhatikan ekonomi kaum pribumi yang saat ini masih sangat tertinggal, ingat Indonesia anti penjajahan, bukan hanya penjajahan dalam bentuk militer, melainkan anti penjajahan ekonomi, politik, sosial, budaya. Seorang gubernur Jakarta kedepan harus mampu memakmurkan pribuminya terlebih dahulu, barulah bangun kotanya," pungkas Bastian. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA