Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika), Sya'roni, dalam keterangan beberapa saat lalu (Sabtu, 5/11).
Menurut Sya'roni, bahasa Jokowi sangat bersayap dan bisa menimbulkan muftitafsir. Publik bisa secara liar akan menerka-nerka siapa pihak yang dituduh Presiden.
"Hal tersebut dapat mengundang kegaduhan baru," tegas Sya'roni,
Sya'roni pun menjelaskan bila para demonstran yang melakukan aksi demonstrasi merasa terlecehkan oleh pernyataan Presiden tersebut. Presiden secara tidak langsung telah menuduh para demonstran sebagai obyek tunggangan.
"Ini jelas tuduhan yang sangat menyakitkan dan sekaligus cerminan Presiden yang anti kritik," demikian Sya'roni.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: