Demonstrasi gabungan Ormas tersebut akan bertajuk "Aksi Bela Islam II", yang menuntut Polri bersikap adil dalam menangani kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor adalah calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama atau Ahok.
Seperti diberitakan
RMOL Jakarta, Irjen Pol M. Iriawan mengatakan otoritas keamanan menyiagakan 7000 personel gabungan dari TNI dan Polri untuk mengawal aksi tersebut.
Jumlah itu lebih besar jika dibandingkan pengamanan terhadap demonstrasi pertama yang dilakukan gabungan Ormas Islam pada Jumat 14 Oktober lalu.
"Kami turunkan lebih banyak dari kemarin. Pasukan kami kemarin 5000 orang, nanti mungkin 7000 personel," kata Irjen Pol M. Iriawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (28/10).
Di antara 7000 personel tersebut, termasuk bantuan dari TNI sebanyak dua kompi personel marinir, satu kompi pasukan khas dari TNI AU, satu kompi Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad), dan batalyon Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad).
Meski tak melarang aksi tersebut, Polda Metro Jaya meminta agar massa menyuarakan pendapatnya dengan tertib dan damai. Jika tidak maka polisi pasti bertindak tegas.
Aksi Bela Islam II tersebut adalah unjuk rasa kedua yang dilakukan besar-besaran untuk menuntut penegak hukum menjalankan proses hukum terhadap Ahok yang dianggap menista agama Islam.
Sementara hari ini gabungan ormas Islam di Kota Bekasi melakukan unjuk rasa di kantor Polres Metro Bekasi Kota. Mereka menuntut Polri menghukum Ahok yang dianggap telah menista agama dan menghina ulama.
Hal serupa juga terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis kemarin (27/10). Tuntutan yang mereka suarakan juga sama, yakni meminta Ahok diproses secara hukum.
[ald]
BERITA TERKAIT: