Pasalnya, Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Hambalang, Bogor, Jumat (29/7) sore, telah menunjuk Sandiaga Uno.
"Itulah keputusannya dan saya hormati," timpal Yusril melalui pesan elektronik, Sabtu (30/7) pagi.
Padahal, sebelumnya Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu sempat berpegang pada ucapan Prabowo Subianto selaku orang nomor satu di Gerindra.
"Ucapan pemimpin itu
kan sabdo pandito ratu bukan ucapan orang sembarangan," kata Yusril menirukan ucapan Prabowo, beberapa waktu lalu.
Saat itu, ia yakin Prabowo hanya berpatokan pada dua pedoman dalam memutuskan lawan Ahok nanti dari Partai Gerindra.
Pertama, visi misinya paling sejalan dengan Gerindra dan, kedua, elektabilitasnya paling tinggi untuk bisa mengalahkan petahana.
"Kepada saya waktu itu pak Prabowo mengatakan, 'Begini, Pak Yusril, silahkan Pak Yusril lakukan sosialisasi. Kalau nanti Pak Yusril yang paling tinggi elektabilitasnya, saya akan dukung Pak Yusril. Buat apa kita dukung orang yang bakal kalah," ulas mantan Menkumham era mantan presiden SBY tersebut.
Diketahui, Yusril termasuk salah satu dari tiga nama bakal calon gubernur yang diajukan DPD Gerindra DKI ke DPP Gerindra. Selain Yusril, dua nama lain adalah Sjafrie Sjamsoeddin dan Sandiaga Uno.
Selanjutnya, DPP melalui sebuah tim akan memutuskan salah satu dari tiga nama itu. Namun, pihak DPP mendadak mengusulkan pasangan baru, yaitu Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso dan Sandiaga Uno.
[wid]
BERITA TERKAIT: