Kabar perombakan kabinet ini semakin kencang setelah adanya surat edaran Sekretariat Negara soal intruksi Presiden Jokowi yang mengimbau seluruh menteri untuk tidak bepergian dari ibukota selama sepekan.
Direktur Eksekutif Centre for People Studies and Advocation (CePSA), Sahat Martin Philip Sinurat mendukung penuh rencana reshuffle kabinet jilid kedua ini.
Menurut Sahat, sudah semestinya Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja para menteri agar sejalan dengan kebijakan dan target yang diinginkannya.
Namun ia mengingatkan perombakan kabinet jangan dilakukan hanya untuk mengakomodir kepentingan partai.
"Tidak jadi soal jika yang bersangkutan berasal dari parpol atau non parpol, tapi seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan rakyat," ujar Sahat.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: