Tito Jadi Kapolri, BG Pindah Ke BIN Dan Syafruddin Jadi Wakapolri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 21 Juni 2016, 04:50 WIB
Tito Jadi Kapolri, BG Pindah Ke BIN Dan Syafruddin Jadi Wakapolri
budi gunawan/net
rmol news logo . Komjen Pol Tito Karnavian diperkirakan akan dilantik menjadi Kapolri sebelum awal bulan. Sehingga saat perayaan Hari Bhayangkara 1 Juli, Polri sudah dipimpin Kapolri baru.

Berbagai dukungan diberikan internal Polri untuk memuluskan langkah Tito untuk menjadi orang nomor satu di kepolisian. Melihat hal itu, Indonesia Police Watch (IPW) memastikan proses uji kepatutan dan kelayakan Tito di Komisi III DPR akan berjalan lancar.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan bersamaan dengan naiknya Tito menjadi Kapolri, Polri akan melakukan mutasi terhadap sejumlah jenderal senior. Hal ini dilakukan untuk mendukung kinerja Tito saat memimpin kepolisian.

Jelas Neta, jenderal senior yang disebut-sebut akan dimutasi antara lain, Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan (BG) dimutasi menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan pangkatnya dinaikkan menjadi Jenderal.

"Budi Gunawan masuk ke BIN untuk menggantikan Sutiyoso," kata Neta dalam keterangannya kepada redaksi, Selasa (21/6).

Selain itu, lanjut Neta, Kalemdikpol Komjen Pol Syafruddin disebut-sebut dimutasi menjadi Wakapolri untuk mendampingi Tito. Dan proses mutasi juga terjadi untuk beberapa jabatan strategis di Mabes Polri maupun jabatan sejumlah Kapolda.

Menurutnya, Neta, mutasi ini dilakukan sebagai dukungan internal Polri maupun dukungan para jenderal senior terhadap kinerja Tito ke depan, mengingat Kepala BNPT itu terpilih menjadi Kapolri dengan "melangkahi" enam angkatan di kepolisian, yakni Akpol 81, 82, 83, 84, 85, dan Akpol 86.

"Sedikitnya ada 100 jenderal yang "dilangkahi" Tito. Selain itu menjelang Hari Bhayangkara hingga akhir 2016 ada sejumlah jenderal Polri yang memasuki masa pensiun," ungkapnya.

Sedangkan untuk proses uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III, Tito sudah menyiapkan tim pemikir, yang terdiri dari perwira muda. Mereka antara lain, Irjen Rico Amelsa (Akpol 88 B), Brigjen Gatot Edi (88 A), Kombes Eko Budi (89), Kombes Asep Suhendar, dan Kombes Wahyu Widada (Adhimakayasa Akpol 91).

"Dengan adanya dukungan penuh dari para jenderal senior ini diharapkan akan memudahkan langkah Tito, terutama dalam membenahi institusi kepolisian ke depan. Setidaknya, dipilihkan Tito menjadi Kapolri akan lebih baik ketimbang memperpanjang masa jabatan Kapolri Badrodin Haiti," demikian Neta. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA