Dia menegaskan itu lagi untuk menanggapi bantahan Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI, Zainuddin atau biasa disapa Oding.
Yorrys tidak mempersoalkan penolakan Oding untuk mendukung Ahok. Ketidaksetujuan Oding dinilainya bukan halangan. Yorrys bahkan menyebut Oding hanya sebagian kecil kader Golkar yang tidak sejalan.
"Begini, begini, itu boleh, hak, tapi Oding itu siapa dulu? Oding itu satu orang dari keluarga besar Partai Golkar. Golkar itu kan punya sistem, punya mekanisme dan punya keputusan-keputusan politik," terang Yorrys kepada wartawan, Senin (13/6).
"Kalau enggak setuju (dukung Ahok) enggak apa-apa. Tapi kalau mayoritas setuju, dan itu menjadi putusan bagaimana?" imbuhnya.
Yorrys menganggap dirinya lebih berwenang berbicara ke publik terkait pilihan politik DPD Golkar Jakarta dalam Pilkada 2017.
"Kenapa saya sekarang ngomong? Karena saya sekarang ini ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) sampai pada Musda. Musda itu sudah disepakati tanggal 19 (Juni)," imbuhnya.
Yorrys juga mengkritik komentar dari parpol lain atas keputusan Golkar mendukung Ahok.
Salah satunya keluar Ketua Tim Penjaringan Cagub DPD Gerindra DKI Jakarta, Syarif. Kemarin, Syarif mengungkapkan tidak semua kader Golkar sepakat mendukung Ahok di Pilkada DKI 2017.
"Apalagi kalau partai lain ikut campur, ini urusan internal kok. Bahwa ada yang enggak setuju, pasti. Tapi kita lihat mayoritas," tegas Yorrys.
[ald]
BERITA TERKAIT: