Diakui Yusril bahwa pertanyaan soal itu sempat diajukan para wartawan kepadanya tadi pagi.
"Saya jawab bahwa saya berjanji tidak akan mengkhianati partai-partai koalisi yang mendukung. Jika terpilih menjadi gubernur dalam Pilkada 2017, saya pasti akan menghargai partai-partai yang mendukung saya dan tidak akan berkhianat," ujar Yusril lewat keterangan tertulis yang diterima redaksi (Selasa, 7/6).
Menurutnya komitmen tersebut sangat penting untuk menjaga konsistensi dan moralitas politik. Yusril menegaskan, pemimpin harus bisa dipercaya dan saling memegang kepercayaan.
"Dalam pandangan saya, dukungan partai-partai politik yang diperoleh dalam pilkada harus dianggap sebagai utang budi yang harus dibayar dan tidak boleh dikhianati. Cara membayarnya adalah dengan bekerja sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat, serta menjalin hubungan baik dengan partai pendukung," kata Yusril.
"Jangankan terhadap partai politik pendukung, dengan partai-partai yang bukan pendukung pun kita harus bisa kerjasama, terutama di DPRD," lanjut mantan Menteri Kehakiman dan HAM ini.
Dia yakin figur calon dan partai politik yang mengusung sama-sama mempunyai agenda yang sama, yaitu membangun daerah yang sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat. Partai-partai politik juga ingin menunjukkan kepada rakyat bahwa kepala daerah yang diusungnya mampu bekerja untuk rakyat.
"Sekali lagi saya tegaskan tidak akan bersikap seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang meninggalkan partai-partai politik yang pernah mendukungnya dalam pilkada. Saya bukan kutu loncat," tegas Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini.
[ald]
BERITA TERKAIT: