"Atas dasar hal tersebut, maka keseluruhan dinamika politik nasional harus dibawa pada pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara," tegas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan kuliah umum dengan tema Dinamika Partai Politik di Indonesia, yang digelar di Kampus Universitas Airlangga, Surabaya (Senin, 30/5).
Menurut Hasto, ideologi yang membuat politik bisa mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Dan untuk membawa kehidupan politik pada watak membangun peradaban dan memperkecil resiko transaksi kekuasaan politik yang terlalu mewarnai dinamika politik, ada enam kriteria penting dalam menilai parpol.
Kriteria itu mencakup hubungan dengan konstituen, keuangan Partai; rekrutmen anggota dan pendidikan politik, resolusi konflik, pengembangan internal partai, dan bagaimana partai mengelola pemerintahan.
Dalam kuliah umum di hadapan mahasiswa S1 dan S2 di Unair Hasto Kristiyanto berpijak dari kesejarahan Unair yang diresmikan oleh Bung Karno pada tanggal 10 November 1954 bertepatan dengan peringatan ke-9 Hari Pahlawan.
"Unair menggelorakan semangat membangun bangsa melalui ilmu pengetahuan. Sebagaimana disimbolkan dalam lambang Unair, berupa Garuda yang membawa guci berisi air kehidupan, maka Unair harus menjadi sumber ilmu pengetahuan yang senantiasa kekal," kata Hasto.
Kuliah Umum Sekjen PDIP di sejumlah universitas, kata Hasto, merupakan upaya PDIP untuk mendapatkan masukan secara langsung dari kampus.
"Kampus menjadi pelopor ilmu pengetahuan untuk meningkatkan derajat kemanusiaan rakyat Indonesia. Disinilah salah satu titik temu, mengapa PDIP rajin ke kampus," tandas Hasto.
[ysa]
BERITA TERKAIT: