Langkah itu diambilnya sebagai protes karena ia menilai partai yang dibesarkannya itu menempatkan diri sebagai pelindung koruptor. Hal itu terkait pembelaan UMNO terhadap PM Malaysia, Najib Razak, yang diduga terlibat skandal keuangan bernilai besar.
Politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri, menyanjung sikap tegas tokoh penerima Star Of Soekarno pada tahun 2015 itu.
"Negeri jiran Malaysia tidak tanggung dalam soal korupsi, sampai-sampai Dr Mahathir Mohamad mundur dari UMNO, partai yang dibesarkannya karena pimpinannya diduga kuat terlibat mega korupsi," katanya
Menurut putri Bung Karno ini, sikap Mahathir itu perlu diteladani oleh para politikus Indonesia.
Ia kemudian membandingkannya dengan sikap para politikus terhadap kasus-kasus korupsi besar, misalnya skandal mega-korupsi BLBI.
"Skandal Rp 700 triliun, menurut Jusuf Kalla menyengsarakan rakyat seumur hidup karena bunga obligor hitam Rp 60 triliun dibayar tiap tahun dari pajak rakyat. Tapi sampai hari ini rezim penguasa tutup mulut dan telinga alias belagak pilon," katanya.
Menurut dia, keputusan Mahathir itu adalah salah satu contoh sikap yang meneladani Soekarno. Yang membuatnya miris, sikap mencontoh Soekarno itu tidak dimiliki para politikus Indonesia.
"Ironis pemimpin negeri jiran menghormati dan meniru sikap Soekarno, sementara penguasa Indonesia yang memakai simbol dan nama Soekarno malah melakukan pembunuhan karakter atau De-Soekarnoisasi," jelasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: