"Sebab, keputusan Rapimnas Golkar kubu ARB, yaitu menyelenggarakan Munas Luar Biasa (Munaslub), ternyata lebih kuat dan mendapat legitimasi lebih besar," terang pakar politik, Muhammad AS Hikam, lewat halaman facebooknya.
Kubu ARB yang bersikukuh dengan pendekatan legal formal dan didukung oleh kekuatan riil di DPD I serta parlemen, kini sudah berhasil menjebol pertahanan kelompok JK dan AL. Ini terbukti ketika Rapimnas Golkar dihadiri oleh tokoh-tokoh TTG (tim transisi) sendiri yakni B.J. Habibie dan JK, serta wakil pemerintah yaitu Menko Polhukam Luhut Panjaitan dan Menkumham Yasonna Laoly, serta Mendagri Tjahjo Kumolo.
"Acara yang tampak gebyar itu pun kemudian diakhiri dengan sebuah pernyataan dukungan Partai Golkar terhadap pemerintahan Jokowi. Inilah pukulan paling telak secara legal formal dan politik dari kubu ARB terhadap kubu AL dan TTG. Hasilnya, JK dan AL pun harus mengakui bahwa Munaslub merupakan pilihan paling afdol untuk mengakhiri kegaduhan di dalam tubuh partai," ujarnya.
Jika Munaslub benar-benar terselenggara, lanjut Hikam, maka ARB dan kubunya bisa dipastikan akan kembali memegang supremasi DPP Golkar. Kendati ARB telah berjanji tidak akan maju lagi sebagai calon Ketum DPP, tetapi tampaknya ARB mempersiapkan sebuah jurus ampuh yang akan membuatnya bisa mengontrol DPP, yaitu penguatan peran dan kewenangan Dewan Pertimbangan (Wantim) DPP Golkar.
Dengan jurus ini, bisa saja model Wantim Golkar di masa Orde Baru (dipimpin Suharto) akan muncul lagi dengan wajah baru. Sangat kecil kemungkinan bahwa ARB surut dari panggung kekuasaan di elite DPP Golkar setelah Munaslub. Sedangkan "nasib" kubu AL dan kelompok TTG- JK, tentu akan ditentukan oleh para "pemenang perang".
Kemenangan kubu ARB juga membuat Pemerintahan Jokowi bisa bernafas agak lega. Jika hasil Rapimnas Golkar dan gagasan Munaslub diterima semua pihak sebagai kompromi politik, maka pemerintah tinggal ketok palu untuk memberikan legitimasi legal formal.
"Tambahan lagi, dengan gagalnya Munas Bersama yang direkayasa TTG di bawah JK, maka keseimbangan politik di Istana pelan tapi pasti akan berangsur kian menguat," tulis Hikam.
[ald]
BERITA TERKAIT: