Hal itu juga telah dibenarkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong. Sayangnya, Lembong enggan membeberkan ketujuh perusahaan yang disebut sebagai begal garam itu. Padahal, Kementerian Perdagangan menjadi pihak yang paling disorot terkait impor garam.
"Nanti ya, nanti," singkat Lembong sambil berlalu saat ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Gedung BPPT I, Jakarta Pusat, Senin (21/9).
Lembong enggan mengungkap hal tersebut lantaran takut materi yang disampaikan terpotong oleh wartawan.
"Nanti ada konferensi pers supaya lebih teliti dan lengkap. Jangan di
doorstop deh. Kalau sepotong-sepotong agak bahaya," kata Thomas sambil berlalu.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: