Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Muhammadiyah: Perbedaan Waktu Penetapan Idul Adha bukan Disengaja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 14 September 2015, 02:58 WIB
RMOL. Muhammadiyah tidak mempermasalahkan keputusan pemerintah bahwa 10 Dzulhijjah 1436 hijriah atau Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 24 September, mendatang. Muhammadiyah yang sudah lebih dulu menetapkan Idul Kurban pada Rabu, 23 September, meminta perbedaan tersebut tidak dibesar-besarkan.

"Alhamdulillah nggak ada masalah. Kita tetap saling menghargai satu sama lain. Tapi (perbedaan ini) tidak perlu dibesar-besarkan. Pihaknya tetap saling menghargai satu sama lain," ucap Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ma'rifat Iman di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (13/9) malam.

Meski begitu dia keberatan bila pihaknya selalu dianggap berbeda atau tak satu suara dengan pemerintah dalam menetapkan hari lebaran umat Islam.

Perbedaan waktu penetapan Idul Adha tersebut kata Ma'rifat, bukan disengaja. Namun telah mempertimbangkan beberapa aspek perhitungan yang selama ini diyakini menjadi rujukkan oleh Muhammadiyah dalam menentukan hari raya.

"Yang membedakan kriteria yang ditetapkan Muhammadiyah dan pemerintah berbeda itu, pemerintah berlandas pada keputusan Mabim (Majelis Agama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia) ketinggian hilal 2 derajat. Muhammadiyah nggak perhatikan berapa derajat, yang penting sudah di atas ufuk atau horizon atau 0 derajat lebih," jelasnya.

"Untuk sekarang masih setengah derajat, jadi kemungkinan untuk bisa dilihat lebih kepada rukyat hilal," imbuh Ma'rifat, seperti dikutip dari JPNN.

Namun untuk perayaan Idul Fitri, dia memperkirakan hingga 10 tahun mendatang akan sama waktu yang ditetapkan antara pemerintah dengan Muhammadiyah. "Yang sama itu Idul Fitri, Insya Allah sampai 2025 akan sama. Tapi Idul Adha ada beberapa cara perhitungan dan kriteria yang beda," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA