Hal ini dikatakan Sekertaris Jendral Partai Demokrat, Hinca Panjaitan kepada wartawan di bilangan Cikini, Raya Jakarta Pusat (Sabtu, 5/9).
Selain dari data-data Pansel KPK bentukan pemerintah, beber Hinca, pihaknya juga menggunakan data dan informasi yang diperolehnya dari daerah-daerah.
"Kami juga mempunyai data dan informasi yang nggak hanya dari KPK, bahkan dari tempat lain juga kami lakukan. Bahkan dari Makassar, ke Atmajaya, ke lokasi tempat-tempat itu. Untuk mencari tahu data detail," jelasnya.
Menurutnya, proses seleksi ini semata-mata hanya menjalankan tanggung jawab partainya terhadap bangsa. Sehingga tidak terjadi lagi upaya kriminalisasi terhadap pimpinan KPK yang baru nanti.
"Jadi soal bangsa, ini pertarungan kita lagi untuk KPK ini, jangan pula sampai habis energi kita untuk hal-hal yang nggak perlu. Itu yang sangat kami khawatirkan. Itu juga pernah terjadi sebelumya. Tapi begitu kemarin itu rasanya kita kehilangan akal sehat untuk sebuah kerja besar sehingga sampai akhirnya teman kita dua itu (Bambang Widjayanto dan Abraham Samad) jadi korban," sesalnya
.[wid]
BERITA TERKAIT: