Masinton: RJ Lino yang Mulai Kegaduhan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 03 September 2015, 16:27 WIB
masinton pasaribu/net
rmol news logo Rakyat Indonesia diminta untuk berpikir jernih melihat siapa sesungguhnya yang membuat gaduh. Apakah Kepala Bareskrim Polri yang mencoba membongkar skandal korupsi, atau para koruptor yang menggerogoti uang negara, seperti terjadi di Pelindo II.

"Buwas yang mau memberantas korupsi dituduh membuat kegaduhan. Tegas saya katakan, tidak. Rakyat harus diberitahu siapa sesungguhnya yang membuat gaduh," kata politisi muda PDI Perjuangan. Masinton Pasaribu, pada diskusi dialektika demokrasi bertema "Kursi Kabareskrim Digoyang. Ada Apa?‎", di gedung DPR, Kamis (3/9).

Masinton mengatakan itu menyusul perkataan Menko Polhukam, Luhut Panjaitan, kemarin terkait rencana pemberhentian Komjen Pol Budi Waseso sebagai Kepala Bareskrim. Luhut secara tersirat menyatakan rencana memberhentikan Budi Waseso karena langkah penegakan hukum yang dilakukan jenderal bintang tiga itu membuat gaduh dan mengusik stabilitas ekonomi.

Anggota Komisi III DPR ini kemudian menuturkan kronologi seputar penggerebekan yang dilakukan Bareskrim ke ruang kerja Dirut Pelindo II, RJ Lino.

Menurut Masinton, begitu ‎tahu ruang kerjanya digrebek, Lino kemudian menelepon sejumlah menteri.

"Jadi awal dari kegaduhan itu justru ‎dilakukan oleh Lino. Dia menelepon dan memerintahkan Kepala Bappanas segala. Bahkan Menko Polhukam dan Kapolri,” sesal Masinton.

Kejadian tersebut, lanjut dia, menunjukkan betapa hebatnya Lino. Sebab yang dihubunginya adalah menteri yang notabene atasannya.

‎"Sungguh sangat aneh kalau sekelas Dirut seperti dia mengatur-atur menteri. Ini sangat tidak masuk akal dan bisa kita curigai kalau antara mereka ada bagi-bagi proyek," tegas Masinton.

Dia kemudian mengajak publik berpikir secara cerdas siapa sesungguhnya yang menganggu stabilitas ekonomi.

"Apakah Buwas, ataukah para koruptor. Pernyataan-pernyataan menteri di kabinet seperti yang dilontarkan Luhut Panjaitan justru membodohi publik," tegas Masinton. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA