Salah satunya, Rizal meminta agar teknologi telepon selular atau handphone (HP) mulai digunakan untuk memberi data-data yang bermanfaat bagi rakyat. Rizal mencontohkan, pengolahan data oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bermanfaat saat lembaga tersebut memberikan informasi cuaca ke publik. Hanya saja, pemanfaatan teknologinya belum dimanfaatkan sempurna.
"Kalau orang di negara-negara Utara setiap pagi pasti cek cuaca, Kalau orang kita kan belum. Jalan mah jalan saja enggak melihat cuaca. Tapi lama-lama akan menjadi kebiasaan karena
global warming. Makin lama makin
addictive terhadap cuaca, sebelum jalan dia mau tahu dulu seperti apa. Ini bisa dikirim datanya melalui handphone," kata Rizal, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman kerjasama survei observasi, data dan informasi kelautan di kantor Menko Maritim, Gedung BPPT Jakarta.
Rizal mengharuskan jajaran lembaga dan kementerian di bawah koordinasinya bisa memuasaan kebutuhan-kebutuhan masyarakat akan data yang akurat.
"Pikir
out of the box, jangan melulu dilihat dari kacamata ahli tapi dari kacamata rakyat biasa. Misalnya untuk petani atau nelayan. Coba dimanfaatkan dengan perangkat HP, penyebaran data bisa menyebar merata," saran Rizal.
Rizal pun mencontohkan bagaimana Inggris menggunakan teknologi HP dalam dunia keuangan mereka. Di Inggris setiap warganya sudah pasti memiliki akun bank yang sama dengan nomor HP masing-masing. Imbasnya, fasilitas perbankan yang tadinya berjalan efektif hanya 5 persen, kini penetrasi
banking service meningkat menjadi 90 persen.
"Terjadi revolusi di bidang keuangan, rakyatnya bisa akses terhadap fasilitas bank. Saya kasih contoh ini supaya bapak ibu mulai berpikir, apa dari data yang dipunya ini manfaatnya untuk rakyat. Informasi cuaca, posisi di mana ikan yang banyak semua data dikirim ke HP," lanjut Rizal.
Acara penandatanganan kerjasama tersebut dihadiri oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, BMKG, LIPI, Kementerian ESDM, BPPT dan Badan Informasi Geospasial.
[ald]
BERITA TERKAIT: