Ia menilai presiden akan kembali merombak kabinet karena perombakan pertama, yang hanya menyasar menteri koordinator, masih dirasa belum cukup.
"Kalau ada yang tanya kenapa menteri ini tidak diganti, yang itu tidak diganti. Saya katakan sabar, setahu saya akan ada jilid II. Saya sudah dengar itu," kata Akbar saat diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/8).
Namun demikian, Akbar mengaku tidak tahu kapan reshuffle jilid II ini akan dilakukan. Tapi dia memperkirakan perombakan tersebut akan dilakukan tahun ini.
Akbar juga belum mau mengungkapkan siapa saja menteri yang bakal jadi korban reshuffle nanti. Akbar hanya memastikan bahwa reshuffle jilid II ini akan menarget menteri-menteri urusan teknis yang tidak sejalan dengan visi misi presiden, bahkan dinilai tak mampu menjalankan nawacita.
"Walaupun saya bagian dari pemerintahan, tapi saya harus akui ada kementerian yang memang menggemaskan. Perlu dievaluasi," demikian Akbar.
[ian]
BERITA TERKAIT: