Ahok Akui Warga Jakarta Masih Dijajah Pejabat dan Ormas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 17 Agustus 2015, 13:40 WIB
ilustrasi/net
rmol news logo ‎Republik Indonesia memang sudah 70 tahun menghirup udara kemerdekaannya. Tapi, kondisi miris masih dirasakan oleh warga ibukota negara DKI Jakarta.

Kenyataan itu diakui sendiri oleh Gubernur Jakarta, Basuki Purnama (Ahok). Menurut dia, warga Jakarta masih dijajah oleh organisasi masyarakat (Ormas) dan pejabat daerah.

"Mereka (ormas dan pejabat) menjajah rakyat dengan meminta uang, sama seperti zaman penjajahan dulu dengan penarikan upeti,"‎ ujar Ahok di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin (17/8).

Ahok mengatakan, penjajahan versi baru ini sudah muncul sejak bangsa asing meninggalkan Tanah Air. Hal ini membuat warga masih merasa terjajah, bahkan lebih parah, dijajah teman sebangsanya sendiri.

‎"Pejabat maupun ormas yang memperalat untuk menguasai mereka (warga), seperti misalnya demi menguasai lapak berjualan,” lanjut Ahok.

Sebagai gubernur, Ahok berjanji tidak akan melakukan penindasan terhadap masyarakat. Salah satu bentuk "kemerdekaan" yang ia klaim telah ia berikan kepada warganya adalah menghapus sistem outsourcing pekerja lepas harian (PHL) yang memberikan upah bulanan di bawah upah minimum provinsi (UMP). [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA