Golkar Generasi di Bawah Ical dan Agung Tak Kubu-kubuan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Sabtu, 15 Agustus 2015, 23:08 WIB
Golkar Generasi di Bawah Ical dan Agung Tak Kubu-kubuan
Fayakun andriadi/net
rmol news logo Boleh saja masalah hukum antara Golkarnya Ical dan Golkarnya Agung terus berproses. Tetapi faktanya, elit Golkar di bawah generasi Agung dan Ical kini sudah tak lagi terbelah dalam kubu-kubuan.

Hal itu setidaknya mengemuka di arena Mubes MKGR di Bandung, kemarin. Kubu Agung dan Ical punya pandangan yang sama terkait siapa yang layak memimpin ormas pendiri Partai Golkar itu. Keduanya sama-sama mendukung politikus Partai Golkar Roem Kono sebagai Ketua Umum DPP MKGR‎. Dan hasilnya, Roem terpilih mengalahkan incumbent dua periode, Priyo Budi Santoso.

‎Dari kubu Ical dukungan terhadap Roem dimotori oleh Setya Novanto, sementara dari kubu Agung ada Agus Gumiwang Kartasasmita. Bersama Iskandar Mandji, Ibnu Mundzir, dan Fayakhun Andriadi, mereka melobi pemilik suara di Mubes untuk mendukung Roem.‎

"‎Pilihan terhadap Roem Kono sebagai ketua umum merupakan kehendak kader-kader MKGR tanpa harus melihat apakah dia kubu AL atau ARB," ujar Ace Hasan Syadzily, ketua DPP di kubu Agung dalam keterangannya, Sabtu (15/8).

‎Dikatakan Ace Hasan, ‎fakta politik di arena Mubes di Bandung mencerminkan bahwa kader-kader MKGR menginginkan perubahan. Banyak di antara kubu Agung yang mendukung kepemimpinan Roem Kono. Itu artinya bahwa ada semangat yang luar biasa dari kader MKGR yang menginginkan rekonsiliasi dalam tubuh Partai Golkar.‎

"Mubes Ormas MKGR mencerminkan keinginan kuat untuk melakukan islah dan rekonsiliasi di tubuh Partai Golkar yang bersifat permanen," tekannya.‎ 

Pengurus DPP Golkar kubu Agung lainnya, Fayakhun, menguatkan bahwa kemenangan Roem Kono merupakan kemenangan bagi Ormas MKGR. Sebab saingannya, Priyo Budi Santoso telah dua periode menjabat sebagai keetum. Kemenangan Roem Kono dengan sendirinya membuat sirkulasi kepemimpinan dan regenerasi berjalan sebagaimana mestinya. ‎

"Inti demokrasi adalah berjalannya sirkulasi kepemimpinan dan kaderisasi sehingga roda organisasi bergerak positif, terhindar dari kejenuhan, dan selalu terbarukan dengan ide-ide segar," ujar Fayakhun.‎ 

‎Lebih jauh Fayakhun mengatakan, organisasi masyarakat yang berbasis demokrasi dan menjadi pilar demokrasi, adalah dari kita, untuk kita, oleh kita. Sehingga artikulasi dari sirkulasi "kita" menjadi kekuatan mendasar dari organisasi tersebut.‎

"Sukses untuk MKGR yang telah menjalankan Mubes dengan Demokratis," tandas Fayakhun.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA