Begitu dikatakan Direktur Setara Institute Hendardi melalui pesan singkatnya, Rabu (8/7).
"Bagaimana mungkin pengungkap pelanggaran HAM berat itu berwujud Tim Gado-gado. Pemerintah, TNI, Polri, dan korban dicampur-aduk untuk selesaikan sebuah kejahatan," kritiknya.
Hendardi pun mengingatkan bahwa perkara yang akan ditangani itu bukan hutang piutang atau perdata lainnya, tapi kejahatan. Ia malah curiga tim tersebut bagian dari kesengajaan untuk mencari jalan pintas tanpa keadilan. Dan, Komnas HAM termasuk bagian yang mensponsori kekeliruan ini, tegasnya.
"Sudah jelas di mana posisi Komnas HAM jika insitusi ini bukan gigih mempertahankan hasil kerja mereka selama ini, malah larut dalam ide konyol jalan pintas tersebut," tandasnya.
Seperti diberitakan, belum lama ini, Menko Polhukam, Menkum HAM, Jaksa Agung, dan Panglima TNI rapat bersama Komnas HAM untuk membahas penyelesaian persoalan HAM berat di masa lalu. Dari hasil rapat, mereka setuju membuat tim khusus untuk mengungkapkan kebenaran peristiwa tersebut
.[wid]
BERITA TERKAIT: