Sabam Sirait: Indonesia Memerlukan Negarawan Lebih Banyak Lagi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Kamis, 23 April 2015, 15:15 WIB
Sabam Sirait: Indonesia Memerlukan Negarawan Lebih Banyak Lagi
sabam sirait/net
rmol news logo . Niat, tekad dan cita-cita ketika seseorang terjun ke dunia politik haruslah untuk menjadi negarawan. Menjadi negarawan artinya mencintai bangsa dengan mengurus dan merawat negara di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.

"Negarawan bukanlah jabatan, dan kita memerlukan negarawan lebih banyak lagi. Semua politisi harus jadi negarawan. Syarat utamanya tidak boleh korupsi," kata politisi senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait, dalam diskusi dengan tema 'Politisi Menjadi Negarawan' di Pressrom DPR, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Jakarta (Kamis, 23/4).

Di antara sikap negarawan itu, lanjut Sabam, adalah menjalankan Pancasila dengan sebaik-baiknya. Dan di antara mengamalkan Pancasila itu yaitu membantu sesama tanpa harus memandang latarbelakangnya.
 
"Saya senang ada orang kumpulkan uang sedikit-sedikit untuk membantu. Kita mulai saja di tingkat RT RW, membantu tetangga kita yang tak bisa sekolah. Katanya kita Pancasila. Kita hargai dan hormati tetangga kita yang miskin. Tak perlu tanya apa agamanya dulu," ungkap Sabam, yang dikenal sangat baik oleh para tetangganya dan diberi gelar Bapak Demokrasi oleh salah satu media online.

Menjadi negarawan juga, lanjut Sabam, adalah tidak menjadikan partai politik sebagai sekat yang menghalangi kebersamaan untuk sama-sama berjuang demi kesejahteraan rakyat. Dan karena itu, Sabam pun tak segan menghadiri undangan orang-orang Masyumi untuk menjadikan M. Natsir, yang pernah menjadi Perdana Menteri di era Presiden Soekarno, sebagai pahlawan nasional.

"Saya setuju M Natsir jadi pahlawan nasional. Karena bagi saya, banyak hal positif yang dilakukannya buat bangsa ini," ungkap Sabam, yang terus berjuang bagi Kemerdekaan Palestina, dan tak segan untuk turun ke jalanan menyampaikan solidaritas bagi Palestina.

Sabam menambahkan, negara di tangan para negarawan tidak akan mengenal penindasan dan penderitaan. Ia pun berpesan kepada Presiden Joko Widodo untuk mengakhiri penderitaan warga Indonesia yang masih terjadi, seperti di Papua dan Aceh.

"Itu yang harus diatasi dengan segera. Jangan izinkan orang Papua jadi miskin terus. Jangan izinkan Aceh dalam keadaan sulit terus. Sebab rakyat Aceh tak pernah ingin sulit terus. Jadi hentikan penderitaan itu. Mari mencintai mereka dengan sepenuh hati," demikian Sabam. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA