Kubu Hatta Rajasa mulai menggunakan isu tidak rangkap jabatan untuk menjegal Zulkifli Hasan dalam pemilihan ketua umum PAN.
Isu itu disampaikan, misalnya, oleh Ketua DPW PAN di Bali, Njoman Suweta, yang meminta agar Zulkifli Hasan fokus memimpin MPR. Menurutnya, lebih bila kursi ketua umum PAN diserahkan kepada Hatta Rajasa yang kini tidak menjabat apapun di pemerintahan. Karena itulah, Njoman menilai Hatta akan memiliki lebih banyak waktu untuk mengurus partai.
Kubu Zulkifli Hasan menangkis asumsi Njoman ini. Ketua DPP PAN Agung Mozin membenarkan bahwa di era Hatta Rajasa, PAN seperti lumpuh dan tak bergerak. Hatta sibuk dengan urusan pemerintahan karena menjabat sebagai Menko Perekonomian.
Hatta menjadikan PAN sebagai prioritas kedua. Akibatnya, konsolidasi partai tidak berjalan.
"Rakerda, Rakerwil tidak berjalan. Rakernas pun dibikin semaunya dan hanya 30 menit. Kondisi inilah yang menyebabkan trauma soal rangkap jabatan ini," ujar Agung Mozin dalam keterangan yang diterima redaksi.
Semestinya, sambung dia, rangkap jabatan ketua umum partai di struktur negara akan mengangkat moral, kehormatan dan wibawa partai.
"Kader-kader di daerah tentu akan merasa bangga dan percaya dirinya tinggi apabila ketua umumnya memiliki jabatan strategis di negeri ini. Jadi jangan justru dibalik-balik," kata dia.
[dem]
BERITA TERKAIT: