"Kami betul-betul tersandera selama lebih dari satu bulan. Tiap hari kami lihat berita dan analisa, tapi kami tidak bisa ambil keputusan, dan ini baru terjadi sekarang," ujar politisi Gerindra di Komisi III DPR, Martin Hutabarat, dalam
talkshow "Simalakama Jokowi" di Cikini, Jakarta, Sabtu (14/2).
Dia menyesalkan, sistem ketatanegaraan yang semakin demokratis namun membuat pemimpin makin ragu dalam membuat keputusan.
"Bolanya lebih liar lagi, di partai-partai dan lainnya. Apakah ini pertanda dari demokrasi kita? Apakah karena ini lebih mengentalnya parpol dalam sistem ketatanegaraan kita, atau karena kepemimpinan yang lemah?" ungkap Martin.
Menurut tokoh Partai Gerindra ini, semakin demokrasi maju, di sisi lain pemimpin semakin "mundur" dalam membuat keputusan bila dibandingkan masa-masa sebelumnya. Situasi ini semakin merugikan Kepolisian, KPK, Jokowi dan merugikan bangsa Indonesia.
"Dunia persilatan politik kita juga bingung, kok bisa begitu lama memutuskan hanya untuk satu jabatan. Padahal masih banyak urusan lain yang harus diselesaikan ke depan," kata Martin.
Ditambahkannya, saat ini semua pihak, termasuk para penjudi, tengah memperhatikan ekspresi mimik wajah Presiden Jokowi sebagai sebuah pertanda apakah BG tetap dilantik atau dibatalkan. Baca:
Nasib Budi Gunawan Jadi Bahan Perjudian di Mangga Besar [ald]
BERITA TERKAIT: