The Malaysian Insider, misalnya, dua hari lalu menurunkan artikel yang ditulis Direktur Pusat Dialog Humanitaria untuk Asia, Michael Vatikiotis.
Di dalam artikel itu, Vatikiotis mengatakan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi Jokowi dalam 100 hari pertama adalah mengkonsolidasi kekuasaan.
Memenangkan pemilihan presiden ternyata tidak menjadikan Jokowi menguasai mandat rakyat sepenuhnya. Dia tersandera oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang memberinya restu untuk ikut bertanding dalam pilpres.
Mega memiliki peran yang begitu besar dalam pembentukan kabinet.
Tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya, lawan terberat Jokowi ternyata bukanlah oposisi di parlemen, melainkan partainya sendiri.
Tekanan yang begitu besar dari kubu Mega membuat polemik yang berkepanjangan, misalnya dalam hal penunjukan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Vatikiotis mengatakan, tekanan dari Mega inilah yang antara lain memaksa Jokowi menunjuk Luhut Panjaitan yang dikenalnya sejak lama sebagai Kepala Staf Presiden. Artinya, Luhut diharapkan bisa mengimbangi tekanan besar dari kubu Mega.
Juga disebutkan bahwa tantangan lain yang dihadapi Jokowi adalah sejumlah isu krusial di kawasan dan global. Persoalannya, kepemimpinan Jokowi cenderung menyederhanakan persoalan dan lebih tertarik untuk menangani persoalan dalam negeri.
[dem]
BERITA TERKAIT: