"Rumus PPP agar bisa keluar dari konflik yang begitu pelik adalah komunikasi politik yang dibangun secara terus menerus, kuncinya adalah interaksi terus menerus dibangun," kata dosen ilmu politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago (Ipang) kepada redaksi, Senin (3/11).
Konflik yang menimpa partai berlambang ka'bah ini, lanjut Ipang, bisa diselamatkan oleh elite penentu di PPP. Tidak mungkin partai lain yang akan menyelesaikan problem rumah tangga di tubuh PPP.
"Saya juga sedih dengan masuknya pihak ketiga dalam konflik PPP, sehingga semakin membuat komplikasi PPP. Ibarat orang berkeluarga kalau sudah masuk pihak ketiga biasanya semakin mempersulit keadaan, semakin memperkeruh," terangnya tanpa merinci.
Muktamar Surabaya dan Muktamar Jakarta yang sedari awal diharapkan mampu menyudahi konflik PPP, ternyata belum mampu mengakhiri pertikaian. Malah, pasca dua Muktamar PPP tetap sulit untuk cepat keluar dari badai yang menghantamnya.
"Solusinya selanjutnya dalam menyelesaikan konflik internal PPP adalah Majelis Syariah dan Mahkamar Partai bisa kembali menjadi mediator untuk mengakomodir kehendak masing masing kubu," ungkapnya.
"Sekali lagi, Majelis Syariah dan Mahkamar Partai PPP untuk segera merangkul kedua kubu yang bertikai," tambah Ipang.
[rus]
BERITA TERKAIT: