"Tidak, tidak," kata Deputi Pencegahan KPK Johan Budi kepada wartawan di Kantor KPK, Jakarta (Rabu, 22/10).
Johan memastikan calon menteri yang dicoret bukan hanya hasil mempertimbangkan masukan dari KPK. Sebab PPATK, misalnya, juga ikut diminta informasi terkait catatan-catatan para calon menteri.
"KPK hanya menerima yang dulu, yang 43 nama. Yang delapan nama tidak," imbuh Johan.
Jokowi memastikan mengganti delapan calon menteri kabinetnya. Jokowi mengatakan kedelapan nama dicoret karena berdasarkan laporan dari KPK dan PPATK mereka mendapat catatan merah.
Tapi, Jokowi menolak menyebutkan siapa saja calon menteri yang diberikan catatan merah. Delapan calon menteri yang diberi catatan merah itu akan diganti oleh orang lain yang masuk dalam daftar 43 calon menteri atau akan dicari calon pengganti yang baru.
"Ada yang dari situ, ada yang baru," kata Jokowi di halaman Istana Negara Jakarta, sesaat lalu.
[dem]