"Kami sudah memprediksi akan menang sekitar sekian persen, atau tidak lebih dari 10 persen, itu sudah sejak awal, jauh sebelum hitung cepat. Ketika masa kampanye saja, kami sudah nyatakan hitungan 55-45 unggul atas pasangan nomor 1," kata TB Hasanuddin saat dikonfirmasi
Rakyat Merdeka Online, Kamis (10/7).
Ditegaskan mantan Sekretaris Militer Presiden itu, pihaknya yakin hasil hitung cepat mayoritas lembaga survei yang memenangkan Jokowi-JK akan diikuti hasil hitungan resmi dari KPU.
"Asal semua nanti jujur, tidak lakukan intervensi,biarkanlah KPU bekerja sungguh-sungguh dan saya yakin hasilnya akan sama seperti quick count mayoritas lembaga survei," tambahnya.
Secara keilmuan, lanjutnya, quick count adalah metode yang biasanya hasilnya beda tipis dengan hitungan resmi KPU. Dia yakin, tidak akan ada perbedaan yang ekstrem antara dua versi penghitungan suara itu.
"Sebagai ilmuwan orang boleh salah, tapi tidak boleh bohong. Mari kita semua serahkan kepada KPU, tidak perlu diintervensi. Saya yakin dan percaya hasil real count hampir sama dengan mayoritas lembaga survei," terangnya.
"Apalagi, kami sebagai partai sudah sekian tahun berhubungan dengan lembaga-lembaga survei ini dan kami sudah tahu lembaga mana yang kredibiltasnya bisa dijamin," terangnya.
Dia meminta semua pihak mengabaikan informasi-informasi yang menyebut tim Jokowi-JK sedang melakukan penggiringan opini untuk melegitimasi kemenangan. Dia membantah ada instruksi untuk menekan persepsi publik lewat konvoi-konvoi kemenangan dan pembentukan pos-pos pemenangan di daerah-daerah.
"Tidak ada usaha menggiring opini seperti itu dari pihak kami. Apalagi untuk rusuh, tidak ada. Karena kami yakin hasil hitung cepat mayoritas lembaga akan tidak jauh beda dengan KPU. Tinggal menunggu hasil resminya dengan tenang," ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: