Jalannya perdebatan lumayan menarik untuk ditonton. Dalam debat, emosi Prabowo sedikit terpicu oleh pertanyaan Jusuf Kalla yang menyudutkannya ke arah isu HAM yang diduga melibatkannya. Tapi, alih-alih menjatuhkan elektabilitas Prabowo, Jusuf Kalla justru membuat Prabowo meraih simpati luas dari masyarakat dengan keluarnya pernyataan tegas Prabowo,â€Saya bertanggung jawab!â€
Di sini, penulis tidak ingin memasuki arena "suka atau tidak suka" pada salah satu pasangan atas hasil debat karena akan menjadi sangat subyektif. Bagi mereka yang "sadar" mendukung pasangan nomor satu, Prabowo-Hatta lah pasti yang terbaik.
Sementara, bagi mereka yang fanatik pada pasangan Jokowi-JK, walau Jokowi tampil kalah pamor dari JK, juga akan mengatakan Jokowi-JK yang terbaik. Namun, yang ingin penulis sampaikan ke pembaca adalah tentang "Berita Langit" yang keluar setelah acara debat. Berita itu mengatakan, "Bedak Jokowi terus luntur".
Arti dari berita itu adalah, mantra-mantra pencitraan yang selama ini dirapal untuk menghipnotis nalar masyarakat semakin berkurang pengaruhnya. Masyarakat mulai "tercerahkan" dan hampir bisa melihat Jokowi dalam "bentuk asli"-nya. Bentuk asli Jokowi yang semakin jelas terlihat itu telah mengembalikan kesadaran masyarakat yang lama hilang.
Kini, seiring tumbuhnya kesadaran, Jokowi semakin banyak ditinggalkan oleh para pendukungnnya dan dijauhi para pemilih dari bermacam kalangan (baca juga Jokowi Bukan Jawa).
Kemudian ada pertanyaan menarik,
Mengapa setelah memperlihatkan penampilan yang lebih meyakinkan dari biasanya, Jokowi justru ditinggal? Kesalahan apa yang telah dilakukan Jokowi-JK dalam acara debat tersebut sehingga meruntuhkan elektabilitas Jokowi? Banyakkah kesalahan Jokowi-JK tersebut?
Para pembaca, silakan Anda kembali mencermati acara debat capres-cawapres babak pertama tersebut. Kemudian, temukanlah kesalahan-kesalahan pasangan Jokowi-JK yang membuatnya makin terpuruk. Selamat mencari!
*Penulis adalah praktisi spiritual
BERITA TERKAIT: