Dengan Analogi Kapal, Wiranto Pertanyakan Sikap Netral di Pilpres

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 07 Juni 2014, 14:10 WIB
Dengan Analogi Kapal, Wiranto Pertanyakan Sikap Netral di Pilpres
wiranto/net
rmol news logo Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, menegaskan bahwa sikap netral dalam pilihan politik kini tak lagi relevan, terutama bagi partai yang didirikannya itu.  

Lewat akun twitter pribadinya, @wiranto1947, beberapa saat lalu bekas Panglima ABRI itu kembali menginstruksikan kepada kader-kadernya untuk berjuang sekeras mungkin memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Pilpres mendatang.

"Kepada seluruh kader dan simpatisan Partai Hanura, saatnya kita kembali rapatkan barisan untuk memilih Jokowi-JK pada pilpres kali ini," tegasnya.

Dia pun mengutarakan analogi yang menyindir sikap netral. Kata Wiranto, jika ada kapal menemui penghalang di hadapannya, maka pilihannya hanya ada dua, kiri atau kanan.

"Apakah logis kita masih terus berkata netral?" tanya Wiranto.

Mengenai Partai Hanura yang belum bisa mencalonkan sendiri capres/cawapresnya karena perolehan suara yang jauh dari persyaratan, bukan berarti Hanura tidak bersikap.

"Inilah sikap kita memilih yang terbaik," ungkap Wiranto.

Kicauan Wiranto itu mendapat sambutan beragam dari followersnya. Ada yang menanggapi positif, ada pula yang menyebut analogi itu kurang pas.

Misalnya akun @vissatya yang menulis: "Perumpamaannya gak pas ... #Jokowi-Kallah"

Sedangkan pengguna twitter Babe Hasan#JKW4P dengan akun @Marhasan_doang menyatakan, "diam berarti pengkhianatan".  Ada juga yang agak nyeleneh, misalnya, yudi fatrian (@fatrian46) yang menulis: "pilih sayap kanan pak.. yang kiri anti uu pornografi." [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA